Selasa 05 Oct 2021 05:55 WIB

Islam di Korea Selatan, Tampak Damai Tapi Hadapi Islamofobia

Muslim di Korea Selatan sebagiannya juga kerap hadapi Islamofobia.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Muslim di Korea Selatan sebagiannya juga kerap hadapi Islamofobia. Ilustrasi Masjid Itaewon Seoul.
Foto:

Sementara beberapa Muslim Korea lainnya menolak untuk diwawancarai. Mereka mengatakan dirinya dan keluarga telah menderita akibat komentar kebencian daring setelah wawancara sebelumnya dengan media lokal.  

Ketika umat Islam mulai meningkatkan kehadiran mereka di sini, konflik mulai muncul di dunia fisik juga. 

Dua Muslim, Imtiaz Mahmud (31) dari Bangladesh, dan Asad Ullah (37) dari Pakistan, keduanya adalah peneliti pascadoktoral di Kyungpook National University di Daegu. Mereka juga jarang menghadapi diskriminasi selama tujuh tahun tinggal di Korea. 

Namun tahun ini, mereka menghadapi konflik seputar pembangunan masjid mereka di kawasan pemukiman di Daegu. 

Masjid itu digunakan sebagai tempat di mana lebih dari 100 mahasiswa Muslim yang belajar di Universitas Nasional Kyungpook untuk sholat. Dan sekarang sedang dibangun dengan izin untuk memperpanjang bangunan karena kekurangan ruang. 

"Kami sudah tujuh tahun di sini. Kami membeli tempat ini pada tahun 2014 dan memulai ibadah kami di gedung yang ada. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan tetangga, dan pada beberapa kesempatan, kami berbagi hadiah," kata Ullah. 

"Sampai 5 Februari, semuanya berjalan lancar. Saat tiang besi dipasang, tiba-tiba tetangga berkumpul di depan masjid dan mulai protes, mengeluh tentang kebisingan dan bau," lanjutnya. 

Ratusan warga di dekat masjid mengajukan petisi yang menyerukan penangguhan pembangunan. Sementara Kantor regional menerima permintaan tersebut, dan memerintahkan pembangunan dihentikan pada 16 Februari. 

"Sekarang mereka hanya mengatakan bahwa jika kita membangun masjid, orang-orang di seluruh wilayah mungkin menjadi Muslim, dan harga properti di wilayah itu bisa turun. Yah, tetap saja, kami tidak menemukan alasan yang sah di balik ini. Sebaliknya kami percaya itu hanya bagian dari Islamofobia," ucapnya. 

Bulan lalu, pengadilan menangguhkan sementara perintah untuk menghentikan pembangunan masjid.  Dan ini kembali menuai reaksi dari warga. 

"Siapa yang akan suka jika fasilitas keagamaan, apakah itu gereja atau masjid, datang ke tengah-tengah pemukiman penduduk?" kata perwakilan dari warga yang menentang pembangunan tersebut, Seo Jae-won. 

"Ini berisik dan wanita khawatir keluar di malam hari.  Saya menerima lebih dari seribu tanda tangan yang berlawanan," lanjutnya. 

Pada awal September, sebuah petisi berjudul "Lindungi Korea Selatan" telah diposting di situs web Cheong Wa Dae. Di mana seorang pembuat petisi menuntut agar pembangunan masjid dihentikan. Lebih dari 120 ribu orang mendukungnya. 

Penulis mengatakan kekuatan Islam yang besar tampaknya mendukung pembangunan dengan strategi untuk mengubah Korea ke Islam. "Mereka sudah menjadi ancaman bagi warga kami," sebutnya.  

 

Sumber: koreaherald

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement