Sadia harus meninggalkan Afghanistan pada 12 Agustus untuk menyelamatkan dirinya dan bayinya yang baru saja lahir bernama Liya. Dia mengumpulkan semua barang penting pada 19 Agustus, bersama dengan sejumlah uang tunai dan tanda pengenal serta menuju ke bandara bersama bayinya. Sayangnya saat berada di pos pemeriksaan dekat bandara Kabul, Sadia kehilangan semua barangnya.
Sadia mengatakan Taliban mengambil semua kartu identitas, emas, uang tunai, dan paspor mereka. Sadia dan Liya bergabung dengan kerumunan orang yang mendorong melalui lubang kecil di gerbang bandara di Kabul tempat Hameed melihat mereka dari sisi lain pagar.
Hameed menjelaskan kondisi saat itu sangat kacau. Ada meriam air untuk mengendalikan massa. “Setiap kali ada ledakan, saya bisa melihat putri saya berteriak dan menangis. Saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu,” ujar dia.
Sementara itu, beberapa orang berhasil melewati gerbang bandara dan banyak yang dipukuli oleh Taliban. Hameed mengulurkan tangan kepada seorang tentara yang berdiri di atas kendaraan di sepanjang pagar kawat berduri dan mengatakan bayinya ada di sisi yang lain.
Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk membawa bayinya adalah mengangkatnya melewati kawat berduri. Namun, dia tidak tahu pasti apakah bayinya bisa dalam kondisi tanpa luka.