Jumat 01 Oct 2021 05:45 WIB

Mualaf Peter: Hidayah adalah Anugerah Berharga  

Mualaf Peter mendapat hidayah saat berada di Indonesia

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Perlunya Mualaf Didampingi Mentor
Foto: Dok Istimewa
Mualaf Peter mendapat hidayah saat berada di Indonesia. Peter

Setelah semua urusan administrasi selesai, keduanya kembali beristirahat. Di sela-sela waktu luang, pasangan suami-istri ini menikmati minuman beralkohol di salah satu klub malam. Namun insiden pun terjadi. Seorang pengunjung berperilaku tidak sopan kepada Rika. 

Peter seketika marah. Ia mengajak pengganggu istrinya itu untuk berkelahi. Kejadian ini begitu memalukan, baik untuk Peter maupun Rika. Beberapa hari kemudian, keduanya saling mengobrol dari hati ke hati. Mereka memutuskan untuk meninggalkan kebiasaan buruk: menenggak khamar. 

"Kita tidak perlu lagi minum minuman keras dan mencari tempat seperti ini lagi (klub malam) ke depannya, ujar Peter me ni rukan perkataannya kepada sang istri saat itu. Untuk apa? Lagipula, kami berdua sudah suami-istri. Lebih baik menghabiskan waktu di rumah,” lanjutnya saat dihubungi Republika baru-baru ini.

Sejak saat itu mereka meninggalkan minuman haram dan gaya hidup bebas di malam hari. Setelah Peter selesai mengurus dokumen, Peter segera berangkat ke Belanda. Tetapi istrinya tetap di Bali karena masih memiliki pekerjaan.  

Kini, Peter merasa sangat bahagia. Ia, istri, dan anak-anaknya hidup tenteram di Negeri Kincir Angin. Kepada mereka, dirinya selalu memberikan teladan dan bimbingan agar menjalani keseharian secara islami. Memang, diakuinya, menjadi Muslim berarti menjadi minoritas di Belanda. Dan, ini agak sulit.

Misalnya, tatkala dihadapkan pada dunia kerja. Syukurlah, Peter bekerja di luar kantor (work from home) sehingga dengan leluasa menunaikan ibadah harian. Meski terkadang dia mendapat sindiran, Peter tidak terlalu peduli.

Baca juga : Muslim Assam Terguncang Pascatragedi Penggusuran Mematikan

Ia kini lebih senang berdakwah kepada teman-temannya. Tak masalah jika perkataannya didengar atau tidak. Yang terpenting baginya, kewajiban tabligh sebagai seorang Muslim sudah dilaksanakannya. 

Karena hidayah adalah anugerah yang datang dari Allah. Hanya Allah yang memutuskan, siapa-siapa saja yang hatinya tersentuh cahaya Islam, agama yang sempurna ini, ucapnya dengan penuh keyakinan.

Selain umroh dan haji yang kini menjadi cita-citanya, dia berharap kenikmatan Iman dan Islam ini tidak akan pernah hilang. Dan, tentu saja harapannya adalah melihat anakanaknya tumbuh besar sebagai insan yang beriman dan bertakwa.  

sumber : Dok Istimewa
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement