REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Polisi di negara bagian Uttar Pradesh di India utara menangkap seorang ulama atas tuduhan mengajak warga pindah agama. Dalam pernyataan polisi pada Rabu (22/9), Maulana Kaleem Siddiqui ditangkap pada Selasa (21/9). Siddiqui yang merupakan seorang ulama terkenal di India adalah presiden Jamiat-e-Waliullah dan Global Peace Center.
"Atas dasar masukan yang kredibel, Pasukan Anti-Terorisme (ATS) menangkap Maulana Kaleem Siddiqui pada 21 September dari Meerut sehubungan dengan menjalankan sindikat perpindahan agama terbesar di India. Enam tim ATS telah dibentuk untuk mengusut kasus ini," kata pernyataan polisi, dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (23/9).
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Siddiqui dulu menjalankan lembaga Jamiat-e-Waliullah yang mendanai beberapa madrasah (sekolah agama) di mana dia menerima dana asing yang sangat besar. Menurut pernyataan itu, perwalian Maulana Kaleem Siddiqui menerima sebesar 30.000.000 rupee (406.155 dolar) dalam pendanaan asing, termasuk 15.000.000 rupee (203.077 dolar) dari Bahrain.
Sementara itu, pemimpin Partai Aam Aadmi (AAP) Amanatullah Khan mengatakan Siddiqui ditangkap sehubungan dengan pemilihan provinsi yang dijadwalkan akan diadakan awal tahun depan di Uttar Pradesh.
"Maulana Kalim Siddiqui, seorang cendekiawan Islam terkenal, telah ditangkap sebelum pemilihan di Uttar Pradesh, kekejaman terhadap Muslim meningkat. Keheningan partai-partai sekuler dalam masalah ini memberi kekuatan lebih kepada BJP (Partai Bharatiya Janata). Berapa banyak BJP akan turun untuk memenangkan pemilihan UP?" kata Amanatullah Khan dalam sebuah cuitan di Twitter.
Negara bagian Uttar Pradesh yang merupakan wilayah terpadat di India dipimpin oleh Kepala Menteri yang juga biksu Hindu Yogi Adityanath. Daerah ini akan mengadakan pemungutan suara awal 2022.
Penangkapan Siddiqui bukan yang pertama. Sebelumnya pada Juni lalu, polisi menangkap dua pemimpin agama Muslim dengan tuduhan mengubah orang Hindu menjadi Islam. Salah satunya, Mohammad Umar Gautam, yang lahir sebagai seorang Hindu dan masuk Islam pada 1984.
Menurut polisi, Gautam dan Mufti Qazi Jahangir Alam Qasmi telah mengajak pindah agama para siswa tunarungu dan bisu dan orang-orang dari kelompok berpenghasilan lemah ke Islam dengan memikat mereka dengan uang, pekerjaan, dan janji menyiapkan pernikahan mereka.