REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Puluhan pemukim Israel menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada Rabu (22/9) dini hari. Mereka juga di bawah perlindungan tentara Israel menurut laporan media setempat.
Dilansir di The New Arab, Kamis (23/9), Komandan brigade polisi Israel di Yerusalem, bersama dengan petugas lainnya, termasuk di antara mereka yang mengambil bagian dalam penyerbuan halaman situs suci. Saksi mata mengatakan pemukim menyerbu Masjid Al Aqsa secara berkelompok dari sisi Gerbang Mughrabi.
Mereka melakukan ritual keagamaan dan berparade secara provokatif melalui pekarangannya. Serangan itu terjadi ketika pasukan Israel melakukan serangan dan penangkapan di Tepi Barat yang diduduki.
Masjid Al Aqsa adalah tempat tersuci ketiga dalam Islam dan simbol nasional utama Palestina. Orang Israel menyebut daerah itu sebagai Temple Mount dan mengatakan itu adalah situs tersuci dalam Yudaisme.
Warga Palestina khawatir Israel suatu hari nanti akan berusaha menegaskan kontrol lebih lanjut atas situs suci dan merusak Masjid Al Aqsa. Yerusalem Timur diduduki oleh Israel pada 1967 dan kemudian dianeksasi dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Israel telah meningkatkan kampanye pelecehan dan intimidasi terhadap warga Palestina di kota dengan merebut rumah untuk diserahkan kepada pemukim, mencegah jamaah memasuki Masjid Al Aqsa, dan mengizinkan ekstremis berbaris melalui Yerusalem Timur dan menyerang warga Palestina.