Maka agim pun tumbuh menjadi anak yang mandiri. Ia tak akan membairkan ayahnya menanggung beban keluarga sendiri, setiap kali ada kesempatan Agim selalu memabntu ayahnya mencari ikan, menjaga rumah dan menjaga adik-adiknya. Ia tak mau menambah beban keluarga, karena ia tahu ayahnya sudah cukup berat menjadi tulang punggung ia dan adik-adiknya.
Dari kesulitan hidup itu, Agim memiliki tekad yang kuat untuk merubah masa depannya. Ia pernah mendengar gurnya mengatakan bahwa orang yang menghafal Al-Qur’an akan Allah muliakan di dunia maupun di akhirat.
Mendengar hal itu, Terlebih, ketika ia tahu bahwa salah satu keistimewaan penghafal Al-Qur’an adalah dapat memberikan syafaat kepada keluarganya.