REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dipastikan dapat digunakan pada September 2021. Kepala Aset dan BMN Syafrizal mengatakan mulai 20 September 2021 Kampus UIII dapat menerima pendaftaran mahasiswa baru lalu selanjutnya akan dilaksanakan perkuliahan secara daring terlebih dulu.
"Kuliah daring direncanakan mulai Oktober 2021 dan pada 30 November 2021 rencananya gedung rektorat sudah mulai operasi untuk kerja pegawai," kata Syafrizal dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (17/9).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga sudah meninjau pembangunan UIII yang berlokasi di Komplek RRI Cimanggis, Depok hari ini (17/9). Kampus yang dibangun di atas lahan seluas 142,5 hektare tersebut dirancang sebagai kampus masa depan bagi kajian dan penelitian peradaban Islam di Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Basuki menekankan pentingnya memperhatikan aspek-aspek protokol kesehatan dalam rancang bangun gedung. Beberapa diantaranya terkait sirkulasi udara, pengaturan kapasitas maksimal ruangan, dan kemudahan dalam membersihkan ruangan.
"Sesuai pesan yang telah disampaikan bahwa Pandemi Covid-19 ini akan menjadi endemi, maka pembangunan gedung harus sudah memperhatikan aspek protokol kesehatan, salah satunya sirkulasi udara yang baik," jelas Bsuki.
Selanjutnya di bagian masjid kampus, Basuki berpesan untuk kemudahan pembersihan. Basuki meminta lantai masjid tidak menggunakan karpet cukup dengan lantai marmer agar mudah dibersihkan.
Basuki bersama Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto juga meninjau gedung Fakultas A yang menjadi salah satu bagian pembangunan tahap I dikerjakan oleh Kementerian Agama. Pembangunan Gedung Fakultas A menggunkan biaya total untuk tiga paket pekerjaan sebesar Rp 670 miliar.
"Untuk pengaturan kursi seperti di auditorium gedung Fakultas A ini agar dijarak sekitar satu meter. Selanjutnya aspek protokol kesehatan seperti pengaturan jarak dan sirkulasi udara yang baik harus diterapkan langsung di gedung fakultas lain yang akan dibangun," ungkap Basuki.
Basuki juga meninjau pembangunan apartemen bagi Mahasiswi Blok I seluas 12.615 meter persegi yang terdiri dari delapan lantai dengan jumlah kamar 268 unit kamar. Alokasi anggaran untuk pembangunan apartemen tersebut senilai Rp 132,7 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Hutama Karya (Persero) dan saat ini telah rampung.