Ahad 12 Sep 2021 11:47 WIB

Malaysia Susun Protokol Baru untuk Sholat Berjamaah 

Protokol baru disusun Malaysia untuk sholat berjamaah di masjid.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Malaysia Susun Protokol Baru untuk Sholat Berjamaah. Foto:  Warga menunaikan shalat jumat berjamaah dengan format Penjarakan Sosial (Social Distancing) di Masjid Negara Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (15/5/2020).Setelah lebih kurang dua bulan, masjid mulai dibuka kembali dengan jumlah jamaah maksimal 30 orang guna mengantisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19)
Foto: Rafiuddin Abdul Rahman/ANTARA FOTO
Malaysia Susun Protokol Baru untuk Sholat Berjamaah. Foto: Warga menunaikan shalat jumat berjamaah dengan format Penjarakan Sosial (Social Distancing) di Masjid Negara Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (15/5/2020).Setelah lebih kurang dua bulan, masjid mulai dibuka kembali dengan jumlah jamaah maksimal 30 orang guna mengantisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19)

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Departemen Pembangunan Islam Malaysia (Jakim) telah diinstruksikan untuk menyusun standar operasional prosedur (SOP) baru tentang pelaksanaan sholat berjamaah di masjid dan surau.

Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama), Idris Ahmad mengatakan, hal tersebut sejalan dengan rencana pemerintah yang sedang mempersiapkan Malaysia untuk memasuki fase endemi Covid-19 pada akhir Oktober mendatang, setelah 80 persen warga Malaysia divaksinasi.

Baca Juga

Menurut Idris, pihaknya akan segera mengadakan pertemuan dengan para mufti, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dewan Keamanan Nasional (MKN) untuk membahas beberapa usulan, termasuk untuk meningkatkan kapasitas sholat berjamaah di masjid-masjid dan surau dengan langkah-langkah keamanan yang ketat.

“Di samping itu, rencana untuk membuat surau yang lebih teratur termasuk di kantor-kantor sebagai tempat sholat Jumat juga akan dibahas dengan otoritas agama negara,” ujar Idris dikutip dari Bernama, Ahad (12/9)/.

“Pemerintah sangat memperhatikan fasilitas salat berjamaah di masjid dan surau serta kegiatan terkait,” imbuhnya.

Pada pekan lalu, gelombang infeksi Covid-19 di Malaysia sempat mengganas. Pada Kamis (2/9), negeri Jiran itu mencatatkan infeksi harian di atas level 20 ribu kasus dengan menemukan 20.988 infeksi Covid-19. Karena itu, pemerintah Malaysia terus menggencarkan program vaksinasi bagi penduduknya.

Saat ini, pemerintah Malaysia sedang memulai masa transisi dari pandemi ke endemi. Perubahan fase itu bisa membuka kembali Malaysia di berbagai sektor. Di fase endemi nanti, warga Malaysia harus siap hidup berdampingan dengan Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement