Kamis 02 Sep 2021 18:34 WIB

Manakah yang Lebih Jernih Akal atau Hati Manusia?

Akal dan hati manusia mempunyai peran dan fungsi masing-masing

Akal dan hati manusia mempunyai peran dan fungsi masing-masing. Ilustrasi dzikir mensucikan hati
Foto:

Oleh : Ustadz Yendri Junaidi Lc MA, dosen STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang, alumni Al-Azhar Mesir

Seorang ilmuwan bernama Paul Pearsall, melakukan penelitian yang ia tuangkan dalam bukunya berjudul The Heart’s Code, menyimpulkan bahwa hati sesungguhnya memiliki otak tersendiri (brain of heart). Jumlah sel ‘otaknya’ tak kurang dari 40 ribu sel. 

Ini menjadi bukti tersendiri bahwa otak (yang ada di kepala) bukanlah organ satu-satunya yang memainkan peran penting dalam diri manusia.   

Dalam khazanah keilmuan Islam, ada orang yang berusaha ‘menemukan’ Allah SWT dengan mempertajam pikirannya (akal), dan ada yang dengan cara mempertajam mata hatinya. 

Cara pertama banyak ditempuh para filsuf. Sementara cara kedua banyak ditempuh para sufi. Kedua cara tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Karena, baik hati maupun akal, dua-duanya adalah hibah dari Allah yang dikaruniakan kepada makhluk paling mulia bernama manusia.

Suatu kali Abu Ali Ibnu Sina (filsuf ) bertemu Abu Sa’id Ibnu Abil Khair (sufi) di Nisabur. Pertemuan itu berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Keduanya berdiskusi dalam banyak hal. Setelah tiga hari berlalu mereka pun berpisah.

Murid-murid Ibnu Sina bertanya kepada sang guru tentang sosok Abu Sa’id Ibnu Abil Khair. Ibnu Sina menjawab dalam kalimat pendek nan padat :

ما أعلمه يراه “Apa yang aku ketahui, dia 'melihatnya'.”

Di sisi lain, murid-murid Abu Sa’id Ibnu Abil Khair juga bertanya kepada guru mereka tentang sosok Ibnu Sina. Abu Sa’id juga menjawab dengan kalimat pendek nan padat :

ما أراه يعلمه “Apa yang aku 'lihat', dia mengetahuinya.”

Imam Al Ghazali pernah memberikan sebuah perumpamaan yang sangat menginspirasi:

Seseorang membuat kolam. Untuk mengisi kolam itu dengan air, orang ini bisa menempuh dua cara. Cara pertama, dia gali parit menuju sungai terdekat lalu dia alirkan air sungai itu ke dalam kolam. Cara kedua, kolam tersebut dia gali lebih dalam lagi sampai menemukan sumber mata air.

Kolam adalah perumpamaan untuk hati. Air yang dicari adalah perumpamaan untuk ilmu dan pengetahuan. Parit yang digali untuk mendapatkan air dari sungai terdekat adalah perumpamaan untuk panca indra.

Sementara menggali kolam lebih dalam untuk mendapatkan sumber mata air yang jernih adalah perumpaan untuk penyucian hati. Manakah dari kedua cara itu yang lebih bisa mendatangkan air yang jernih?

 

اللهم آت نفوسنا تقواها وزكها أنت خير من زكاها أنت وليها ومولاها  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement