REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin mengatakan, Gerakan Budaya Literasi bagi semua kalangan masyarakat dapat menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
"Kita tahu dalam agama Islam, pada era Nabi Muhammad wahyu yang pertama diturunkan adalah iqra atau bacalah," katanya, Ahad (29/8).
Karena itu, Gus Yasin mendukung berbagai Gerakan Budaya Literasi, salah satunya melalui lomba "Semua Membaca Kehidupan Rasulullah" yang diselenggarakan majalah Mata Air yang bertujuan meningkatkan minat membaca dan budaya literasi. Menurut dia, membaca adalah sebuah keutamaan sehingga dalam Surat Al-Iqra sebagai surat yang petama kali diturunkan hingga kata iqra itu sampai diulangi hingga beberapa kali.
"Allah juga menyebutkan 'akrom'. Jadi orang-orang yang suka membaca dikasih predikat akrom atau orang yang mempunyai kemuliaan," ujarnya.
Dalam hal ini, lanjut Gus Yasin, membaca yang dianjurkan adalah membaca yang dapat menumbuhkan keimanan dan rasa kepercayaan kepada Allah. "Ketika kita diajarkan dalam agama Islam membaca, tentu membaca atau belajar dengan niat 'lillahi ta'ala. Yang kedua bacaan itu banyak, dan setiap bacaan tidak semuanya mengarah pada hal yang positif karena ada pula bacaan-bacaan yang negatif," katanya.
Jika membaca adalah kemuliaan, kata dia, maka mengajarkan baca tulis adalah kemuliaan yang luar biasa. Dalam sejarah Islam, keteladanan mengajarkan baca tulis bahkan telah dicontohkan oleh Nabi Idris.
"Saya yakin lomba ini sangat bermanfaat bagi generasi muda dalam mengembangkan budaya dan seni literasi Indonesia," ujarnya.