“Ada juga kasus Bupati yang lagi ramai soal penyebutan marga Panjaitan. Akhirnya orang-orang yang bermarga Panjaitan marah, merasa dihina. Artinya budaya masih kuat, agama masih kuat, itu nanti yang akan bertarung dengan isu-isu seperti child free,”tambahnya.
Menurutnya, ide tentang child free ini masih sangat sedikit diadopsi oleh masyarakat Indonesia. Namun karena beberapa figur yang dikenal publik mengakui secara terang-terangan memilih konsep ini, isu ini jadi sangat ramai dibicarakan.
“Sebetulnya child free ini mereka nggak begitu banyak, jarang orang yang begitu. Tapi karena publik figur, jadi besar masalahnya. Menurut saya nggak perlu ditakuti dan perlu dicek secara psikologis dan kritis kenapa orang mengemukakan satatement seperti itu. Jangan-jangan ada masalah yang kemudian dipakai isu ini untuk menutupi,” katanya.
“Saya tidak menyebut orang per orang. Tapi secara logika perlu diselidiki, diteliti kenapa orang kok kemudian punya pendapat berbeda dengan umumnya,”tambahnya. Alkhaledi Kurnialam