REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar, sempat mangkrak setelah 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19. Namun Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, pembangunan masjid yang berlokasi di Gedebage Kota Bandung akan dilanjutkan kembali.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat (DBMPR Jabar), Koswara, pembangunan Masjid Al Jabar memang sempat terhenti karena pandemi Covid 19. Pembangunan Masjid Al Jabar sendiri, dimulai pembangunannya Tahap I pada tahun 2017-2018. Kemudian, Tahap II pada tahun 2019 dan Tahap III pada tahun 2020.
"Namun, pembangunan Masjid tersebut tertunda mengikuti ketersediaan dana yang ada," ujar Koswara kepada Republika, Selasa (24/8).
Koswara menjelaskan, khusus untuk tahap III yang semula direncanakan dari Rp 348,85 miliar harus dioptimasi menjadi Rp14,9 miliar. Karena, dananya digunakan untuk keperluan penanganan Covid 19 termasuk penyediaan bansos bagi masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Terkait anggaran untuk pembangunan kembali Masjid Al Jabbar, Koswara mengatakan, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Masjid Al Jabar adalah Rp 507,49 miliar untuk 2 tahun masa pelaksanaan tahun jamak. Yakni, tahun 2021 dan 2022
Untuk progres pembangunan Al Jabbar, kata dia, saat ini dari ketiga tahap yang telah terlaksana, sudah mencapai 60,88 persen. "Ini diluar pekerjaan Museum dan landscapenya," katanya
Secara garis besar terdapat, kata dia, ada pekerjaan utama dari pembangunan Mesjid Al Jabar Tahap IV. Yakni, pekerjaan penyelesaian Arsitek dan Interior Mesjid, pekerjaan Museum (Marodzh) dan pekerjaan Landscape di area sekitar Mesjid Al Jabar.
"Target penyelesaian Masjid ini adalah di akhir Desember 2022," katanya.
Koswara optimistis, target tersebut bisa tercapai. Dengan dukungan semua pihak dan doa masyarakat Jawa Barat semoga pembangunan dapat diselesaikan dengan target yang telah ditentukan.