REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA—Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengatakan bahwa dalam dua dekade terakhir negara Islam dan Barat telah gagal memberikan perhatian kepada Afghanistan. Di sisi lain, Turki terus berupaya membangun infrastruktur Afghanistan, kata dia, menambahkan bahwa negara-negara lain hanya mengandalkan senjata dan taktik militer.
“Intervensi Rusia di Afghanistan, dan intervensi Amerika kemudian, sayangnya tidak satu pun dari negara-negara ini yang menunjukkan pendekatan yang sehat. Kami, di sisi lain, telah mengerahkan semua yang kami bisa, dengan semua sumber daya kami, termasuk infrastruktur dan suprastruktur,” katanya yang dikutip di Ahval, Sabtu (21/8).
“Afghanistan ditinggalkan nasibnya meskipun sikap Taliban diketahui sejak awal”, tambahnya.
Dalam pidatonya, Erdoğan juga mengklaim partai-partai oposisi Turki berbohong tentang arus migrasi dari Afganistan. “Oposisi utama selalu mengatakan 1,5 juta orang telah bermigrasi secara tidak teratur dari Afghanistan ke Turki. Angka-angka yang dikutip oleh oposisi adalah bohong,” katanya, menambahkan bahwa ada total 300.000 migran Afghanistan reguler dan tidak teratur di Turki.
“Kami selalu membuka gerbang kami untuk orang-orang yang harus lari dari negara mereka dan mencari perlindungan di negara kami, dengan cara yang terkendali. Kami juga telah mengirim kembali ke negara mereka mereka yang perlu dipulangkan,” katanya.
Erdoğan menegaskan bahwa Turki tidak akan menutup akses bagi orang-orang Muslim Afghanistan, menambahkan bahwa Turki, Amerika dan Taliban telah melakukan diskusi dan akan terus dilakukan.
Sumber: