Senin 09 Aug 2021 19:45 WIB

Saat Hijrah Baru Setengah Jalan

Sejatinya hijrah bukanlah perintah yang mudah, keimanan muslimin benar-benar diuji.

Hijrah, ilustrasi. Hijrah bukanlah perintah yang mudah. Keimanan muslimin benar-benar diuji.

Tersiarlah kabar kematian Dhamrah kepada keluarganya di Mekah dan muslimin di Madinah. Keluarga Dhamrah berujar, “Andaikan Dhamrah mau mendengar nasihat kita, mungkin kematian tidak menjemputnya di tengah perjalanan. Tujuan hijrahnya pun berlum tercapai.”

Sementara sebagian muslimin di Madinah juga berujar, “Andai Dhamrah telah sampai Madinah, maka hijrahnya terpenuhi dan pahalanya sempurna.”

Sungguh, Allah Maha Mengetahui ketulusan niat hamba-Nya dalam berhijrah. Dia-lah Yang Maha Mengetahui segala isi hati. Dia pula sebaik-baik pemberi balasan. Tidak lama berselang dari kematian Dhamrah, Allah SWT menurunkan surat An-Nisa ayat 100 untuk menjawab dugaan-dugaan yang berkembang.     

“Dan sesiapa yang berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa [4]: 100).

Dengan ayat ini, Allah menerangkan bahwa telah sempurna pahala hijrah bagi Dhamrah meskipun belum sampai ke Madinah. Hal ini karena ketulusan niatnya dalam berhijrah. Keridhaan Allah-lah yang dituju dalam perjalanan hijrahnya.

   

Belajar dari kisah hijrahnya Dhamrah, jangan pernah menunda untuk berhijrah. Kita tidak pernah tahu kapan ajal menjemput kita. Sejatinya, hijrah itu kemuliaan sejak awalnya, prosesnya, dan akhirnya. Bahkan, ketika sedang meniti jalan hijrah, lalu maut menjemput kita, mudah-mudahan Allah menetapkan dan menyempurnakan pahala hijrah kita sebagaimana janji-Nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement