Para peneliti menemukan jutaan varian genetik baru yang umum di wilayah tersebut, tetapi jarang di tempat lain. Studi ini mewakili dataset seluruh genom manusia akses terbuka komprehensif pertama dari Timur Tengah.
"Analisis kami menggambarkan efek gaya hidup dan iklim pada sejarah demografis populasi di wilayah tersebut, dan kontras antara Levant dan Arab,” kata peneliti utama Mohamed Almarri dari Wellcome Sanger Institute dan Dubai Police GHQ.
Marc Haber dari University of Birmingham mengatakan tim telah merekonstruksi sejarah genetik orang Timur Tengah dalam detail genetik untuk menyelesaikan pertanyaan lama terkait populasi.
“Kami mengungkap mengapa orang Arab memiliki lebih sedikit nenek moyang Neanderthal daripada orang non-Afrika lainnya. Termasuk dampak genetik pertanian di Timur Tengah, penyebaran bahasa semit dan hubungannya dengan leluhur, serta dampak peristiwa iklim pada ukuran populasi,” katanya.
https://www.khaleejtimes.com/news/new-study-decodes-middle-easts-genetic-history