Selasa 03 Aug 2021 01:20 WIB

LBM NU: Khatib Jumat Harus Pahami Keadaan Jamaah

Khatib Jumat harus pahami keadaan jamaah di kota-kota besar yang merupakan pekerja.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Khatib menyampaikan khutbah Jumat (ilustrasi)
Foto:

Dalil yang disampaikan khatib Jumat, menurut Kiai Mahbub, pun cukup satu ayat Alquran atau satu hadits. Dia menilai, tidak perlu banyak dalil yang disampaikan karena justru dengan begitu orang-orang yang mendengarnya lebih dapat memahami.

"Daripada panjang lebar ke mana-mana, jadi pusing orang itu. Ini penting menurutku. Melihat jamaah kita itu juga penting terutama di kota-kota besar. Saya sendiri kalau khutbah itu paling 9 menit atau 10 menit. Nggak harus lama-lama," ucapnya.

Di wilayah perdesaan pun, lanjut Kiai Mahbub, khutbah dan sholat Jumat biasanya dilakukan dalam durasi yang lebih pendek ketimbang di kota-kota besar. Ini karena tokoh agama atau kiai setempat memahami keadaan warga setempat.

"Ada yang lagi jemur baju, jemur padi. Kiai tahu situasi dan kondisi, kan nggak semua jamaah itu sama, ada yang punya kepentingan ini dan itu, diakomodir," ujarnya. 

 

Kiai Mahbub menjelaskan, rukun-rukun khutbah sholat Jumat di antaranya memuji Allah SWT, sholawat Nabi Muhammad SAW, menyampaikan wasiat takwa, membaca ayat suci Alquran, dan berdoa. "Selama rukun khutbah yang lima ini ada, itu sudah cukup. Jadi tidak perlu panjang-panjang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement