Jamaah jum’at yang dirahmati Allah,
Ada pendapat yang menyatakan kalau, tinggi rendahnya derajat suatau peradaban adalah tercermin dari cara peradaban dalam memperlakukan kaum perempuan. Pendapat itu mungkin ada benarnya, kalau pandangan itu dipergunakan untuk mengukur ketinggian derajat peradaban Islam, maka Islam sungguh telah berada di poisi yang sangat tinggi.
Di dalam Islam juga ada pepatah yang cukup populer, perempuan adalah tiang bangsa. Pepatah itu bisa dipahami kebenarannya.
Perempuan adalah ibu setiap manusia, sebelum menerima ajaran dan didikan dari manapun, setiap manusia pasti telah dididik oleh ibunya masing-masing sejak dari kandungan. Dari rahim seorang ibu seorang pahlawan atau seorang penjahat disemaikan. Kalau seorang ibu sejak mengandung, membesarkan, dan mendidik anaknya penuh dengan rasa dendam dan kebencian maka anak itu akan tumbuh dengan rasa itu. Kalau dia dewasa juga akan menebarkan dendam dan benci pada kehidupan.
Sebaliknya kalau seorang ibu mengandung dan membesarkan serta mendidik putra-putrinya dengan penuh cinta dan keimanan maka energi positif itu akan selalu terpancar dan terserap dalam setiap urat tubuh putranya. Kalau dia dewasa juga akan menebarkan hal-hal positif dalam kehidupan. Bangsa yang dipenuhi oleh ibu yang penuh cinta dan iman akan melahirkan genarasi-generasi positif, demikian juga sebaliknya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَ لَكُمْ فِى الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ، وَ نَفَعَنِيْ وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلايَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَ تَقَبَّلَ مِنِّي وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوُ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ. وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَ ارْحَمْ وَ أَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.