Emosional (perasaan kita)
Adam merasa lebih bahagia dan begitu pula William.
Spiritual (jiwa kita, yang meliputi semua ini)
Hati Adam lebih terbuka kepada William., Adam berdoa untuk William dan merasakan persaudaraan. Diri batin Adam memiliki sedikit lebih banyak rasa syukur dan perasaan ringan batin.
"Dengan menggunakan contoh di atas, William akan terpengaruh secara positif oleh rasa terima kasih yang ditunjukkan Adam. Kita dapat melihat rasa syukur berdampak pada kebahagiaan serta mendorong kepercayaan dengan temannya melalui hati atau spiritual mereka yang lebih terbuka satu sama lain saat ikatan yang lebih dalam berkembang. William akan membalas rasa terima kasihnya saat dia menghargai persahabatan. Siklus rasa syukur, kepercayaan, dan ikatan spiritual yang lebih dalam dapat berkembang," kata Hassan.
Allah SWT berfirman, yang artinya : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) lebih banyak kepadamu, dan jika kamu ingkar, maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim ayat 7)
Bersyukur, menurut Hassan, jauh lebih dari sekadar mengucapkan terima kasih kepada seseorang. Bersyukur adalah gaya hidup, sikap menyeluruh dan pilihan untuk mengambil perspektif positif dan spiritual dalam hidup.
"Jika kita percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan, maka tentunya kita harus mensyukuri segala hal baik dan buruk karena semua itu memiliki tujuan," ucapnya.
"Kita mungkin tidak dapat menentukan apa tujuannya dan mungkin sulit menerimanya, tetapi kemampuan mengucapkan Alhamdulillah atau Terima Kasih bahkan di saat-saat sulit menunjukkan kecenderungan yang kuat terhadap kepositifan dan penguatan diri spiritual kita," tambahnya.