Oleh : KH Dr Abdul Halim Sholeh, anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan Pengasuh Pondok Pesantren Jauharl Wathan Jakarta
REPUBLIKA.CO.ID,
KHUTBAH I
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر. الله أ كبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لاإله إلا الله والله أكبر ولله الحمد .الحمد لله أمرنا بالاتحاد والإعتصام بحبل الله المتين اشهد أن لاإله إلاالله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين أما بعد
فيا عبادالله إتقوا الله ما استطعتم , وسارعوا إلى مغفرة من ربكم وجنة عرضها السماوات والارض أعدت للمتقين . فقال الله تعالى فى القرأن العظيمأعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم
كتب عليكم القتال وهو كره لكم وعسى أن تكرهوا شيئا وهو خيرلكم وعسى أن تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وأنتم لاتعلمون
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يا غلام، إني أعلمك كلماتٍ: احفظ الله يحفظك، احفظ الله تجده تجاهك، إذا سألتَ فاسأل الله، وإذا استعنت فاستعن بالله، واعلم أن الأمة لو اجتمعت على أن ينفعـوك بشيءٍ لم ينفعوك إلا بشيءٍ قد كتبه الله لك، وإن اجتمعوا على أن يضروك بشيءٍ لم يضروك إلا بشيءٍ قد كتبه الله عليك، رُفعت الأقلام، وجفَّت الصحف رواه الترمذي عن ابن عباس
الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, ولله الحمد
Jamaah sholat Idul Adlha yang dirahmati Allah
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT pada pagi hari ini kita dikaruniai Allah SWT merayakan hari idul Adha, hari raya qurban, atau hari raya haji dengan penuh gembira walau diliputi suasana pandemi semoga Allah tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa persaudaraan sesama anak bangsa yang sering kita sebut ukhuwah wathaniyah (menjaga kerukunan berbangsa, bernegara, dan bertanah air)
Persaudaraan yang didasari dengan sesama Muslim (didasari dengan kesamaan agama Islam) dikenal sebagai ukhuwah Islamiyyah. Ada juga persaudaraan yang didasari dengan kesamaaan sesama manusia yaitu ukhuwah basyariyah atau ukhuwah insaniyah, sedang sebagai warga bangsa persaudaraan yang didasari dengan kesamaan negara , dikenal dengan ukhuwah wathaniyah.
Memperkuat ukhuwah wathaniyah (menjaga kerukunan berbangsa, bernegara, dan bertanah air) perlu terus dilakukan dan diaktualisasikan demi menjaga tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama dimasa pandemi ini, Covid-19 masih melanda negara kita dan negara-negara di dunia yang belum diketahui kapan berakhirnya hanya Allah yang Mahatahu.....والله أعلم
الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, ولله الحمد Jamaah sholat Idul Adlha yang dirahmati Allah
Salah satu masalah nasional bahkan global yang dihadapi oleh berbagai bangsa dan negara saat ini adalah ancaman virus Covid-19 yang berdampak krisis kesehatan, ekonomi, bahkan bisa mengarah kepada krisis sosial dan politik , sehingga pemerintah dan segenap komponen bangsa, harus bersatu mempekuat ukhuwah wathaniyah (menjaga kerukunan dan kebersamaan berbangsa, bernegara, dan bertanah air) terutama umat Islam harus senantiasa menjadi uswah hasanah teristimewa dalam mematuhi protokol kesehatan dan berkhidmat untuk berikhtiar menjaga kesehatan dan kesejahteraan umat dengan harapan persatuan nasional dapat di wujudkan, demi tetap utuh dan tegaknya NKRI.
Sebagai bagian terbesar bangsa Indonesia, maka umat Islam sudah semestinya berada di depan dalam setiap ikhtiar untuk menjaga integritas nasional bangsa Indonesia.
Pengembangan dan penguatan ukhuwah wathaniyah itu membutuhkan dukungan dan kesadaran dari semua pihak terhadap kemajemukan bangsa, sehingga perlu digalakkan toleransi, kesetiakawanan keadilan sosial, distribusi pembangunan yang adil dan merata serta pemerintahan yang mampu memayungi segenap elemen dan kekuatan bangsa.
Pengembangan dan penguatan ukhuwah wathaniyah itu perlu dilakukan secara bersama-sama, saling mendukung dan sinergis dengan didukung ukhuwah Islamiyah (persudaraan sesama umat Islam) dan ukhuwah insaniyah/basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia).
Oleh karena itu kita mulai maret hingga sekarang sedang menghadapi virus Covid-19 yang merupakan “musuh” bersama yang harus kita perangi , dengan cara menjaga jarak, memakai masker , tidak kontak fisik, dan lain-lain yang menurut sebagian umat, ini sangat mengganggu dan tidak menyenangkan, namun sesuatu yang kita benci (tidak kita senangi) justru menurut Allah SW itu yang terbaik , yang kita senangi justru sebaliknya buruk menurut Allah sebagaimana firmanNya dalam surat Al Baqarah 216:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ وَعَسَى أنْ تَكْرَهُوْا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌلَكُمْ وَعَسَى أنْ تُحِبُّوْا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأنْتُمْ لَاتَعْلَمُوْنَ البقرة
“”Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”