REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengaku sangat bersedih atas banyaknya ulama dan kiai yang wafat selama pandemi covid-19. Dirinya mengajak para santri untuk bersama-sama menjaga kiai agar tidak tertular covid-19.
"Hampir setiap hari kita dengar kabar para kiai kita meninggal dunia. Ayo kita sama-sama jaga keselamatan para kiai," kata Gus Muhaimin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga meminta santri untuk tidak mencium tangan kiai yang sudah sepuh. Dirinya mengimbau para santri untuk mengubah tradisi mencium tangan kiai sementara ini dengan salaman di dada demi kesehatan para kiai.
"Salaman di dada saja supaya beliau-beliau kita jaga. Kita cinta beliau, ingin cium beliau, ingin bersalaman dengan beliau, tetapi untuk sementara waktu sebelum pandemi ini berakhir, kita ubah tradisi untuk mengantisipasi," ujarnya.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk mendoakan para kiai yang telah wafat. Selain itu, Gus Muhaimin juga mengajak seluruh kader PKB yang diberikan amanah, wasiat, dan mandat untuk melakukan perjuangan politik ini agar selalu istiqamah dalam memberikan pengabdian dan perjuangan seperti yang dilakukan para ulama.
"Insya Allah dengan kebersamaan kita-kita dengan beliau-beliau, insya Allah hidup kita akan mulia disisi Allah SWT," urainya.
Data dari Tim Panser Nahdlatul Ulama selama kurun waktu 2020-2021 per Sabtu (10/7) lalu, jumlah ulama atau kiai NU yang wafat selama masa pandemi ini mencapai 644 orang. Jumlah tersebut terus bertambah dalam beberapa hari terakhir.