REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat ekonomi syariah, Irfan Syauqi Beik mengungkapkan potensi zakat infak sedekah dan wakaf (ziswaf) perlu dioptimalkan untuk dapat membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
"Di lembaga-lembaga ziswaf mereka saya kira concern yang sangat tinggi, cuma memang kalau dibandingkan potensinya itu masih terdapat gap yang sangat tinggi, tugas kita adalah mereduksi gap itu, jadi gap itu kita kurangi, supaya semakin optimal potensi zakat infak sedekah dan wakaf," kata Irfan pada Kamis (15/7).
Sementara sebelumnya Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi mengajak masyarakat untuk menggelorakan gerakan ziswaf dalam upaya membantu warga lain yang terdampak pandemi Covid-19.
"Saya kira apa yang disampaikan Pa Wamenag sangat bagus, bahwa di tengah situasi pandemi dan resesi ini tentu kita tidak boleh kehilangan semangat saling peduli dan saling berbagi, ini yang perlu untuk terus kita gelorakan," kata Irfan.
Dia mengatakan, apabila dilihat dalam satu tahun terakhir, sejumlah lembaga Ziswaf sudah banyak melakukan berbagai kegiatan untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Lembaga-lembaga tersebut memiliki sejumlah program seperti bantuan kesehatan darurat, pangan, ekonomi yang sudah berjalan.
"Dan sekarang saya yakin mereka masuk ke fase bagaimana membangkitkan kembali program-program atau usaha-usaha masyarakat yang terdampak khususnya kaum dhuafa. Demikian lembaga-lembaga wakaf yang ikut berpartisipasi baik dari sisi program kesehatan atau mitigasi dampak pandemi," kata dia.