Senin 12 Jul 2021 11:29 WIB

Masjid KH Hasyim Asyari Tampung Sembilan Pasien Covid

Pasien merupakan rujukan dari puskesmas se-Jakarta.

Rep: Febryan A/ Red: Ani Nursalikah
Masjid KH Hasyim Asyari Tampung Sembilan Pasien Covid. Petugas mengecek tempat tidur lipat untuk pasien OTG di Aula Masjid Hasyim Asyari, Jakarta Barat, Rabu (23/6). Sebanyak 100 tempat tidur lipat disiapkan di Aula Masjid Hasyim Asyari untuk dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 status Orang Tanpa Gejala (OTG), mengingat jumlah kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan beberapa hari terakhir. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Masjid KH Hasyim Asyari Tampung Sembilan Pasien Covid. Petugas mengecek tempat tidur lipat untuk pasien OTG di Aula Masjid Hasyim Asyari, Jakarta Barat, Rabu (23/6). Sebanyak 100 tempat tidur lipat disiapkan di Aula Masjid Hasyim Asyari untuk dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 status Orang Tanpa Gejala (OTG), mengingat jumlah kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan beberapa hari terakhir. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid KH Hasyim Asyari kini menampung sembilan pasien Covid-19 tanpa gejala. "Pasien Covid-19 saat ini ada sembilan orang, terdiri atas enam laki-laki dan tiga perempuan," kata Kepala Sekretariat Masjid KH Hasyim Asyari Suprapto kepada Republika.co.id, Senin (12/7). 

Sejak mulai digunakan sebagai tempat isolasi pada 1 Juli lalu, sudah ada 31 pasien yang dirawat di Masjid KH Hasyim Asyari. Sebanyak 22 di antaranya sudah sembuh dan dipulangkan ke kediaman masing-masing. 

Baca Juga

Para pasien Covid-19 itu menjalani isolasi di ruang kelas yang berada di lantai atus masjid. Ruang kelas itu bisa menampung 50 pasien. Dipersiapkan juga ruang aula di lantai satu dengan kapasitas 50 pasien. 

"Ibadah tidak terganggu karena ibadah di lantai dua. Apalagi sedang PPKM Darurat, ibadah tidak dibuka untuk umum, hanya untuk internal pengurus saja," kata Suprapto. 

Dengan kapasitas maksimal 100 pasien, puskesmas menempatkan dua tenaga medis untuk mengawasi mereka. "(Tidak banyak) karena mereka pasien tanpa gejala," ujarnya. 

Dia menambahkan pasien yang dirawat di Masjid KH Hasyim Asyari merupakan rujukan dari puskesmas se-Jakarta. Tapi mayoritas berasal dari puskesmas yang ada di Jakarta Barat. 

Adapun pembiayaan pasien selama isolasi ditanggung bersama. Dinas Kesehatan menanggung obat dan tenaga kesehatan, Dinas Sosial menanggung makanan pasien, dan Satpol PP untuk keamanannya. 

"Kami pihak masjid keamanan dan kebersihan juga. Jadi kami tidak hanya menyediakan tempat. Kebersihan kita adalah garda terdepan untuk menjaga agar masjid terus bersih," ujar Suprapto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement