Ahad 11 Jul 2021 20:09 WIB

Kurban di Tasikmalaya Diprediksi tak Seramai Sebelumnya

Jumlah lapak penjual hewan kurban saat ini berkurang dibanding tahun lalu

Rep: Bayu Adji P/ Red: Christiyaningsih
Petugas Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Provinsi Banten memeriksa hewan kurban di Pasar Hewan Cipocok, Serang, Banten, Sabtu (10/7/2021). Pemeriksaan dilakukan petugas secara serentak di semua tempat penjual hewan kurban untuk memastikan seluruh hewan yang diperdagangkan bebas dari penyakit dan layak dikonsumsi serta sudah memenuhi syarat sebagai hewan kurban.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Petugas Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Provinsi Banten memeriksa hewan kurban di Pasar Hewan Cipocok, Serang, Banten, Sabtu (10/7/2021). Pemeriksaan dilakukan petugas secara serentak di semua tempat penjual hewan kurban untuk memastikan seluruh hewan yang diperdagangkan bebas dari penyakit dan layak dikonsumsi serta sudah memenuhi syarat sebagai hewan kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, Kota Tasikmalaya memprediksi pelaksanaan kurban pada tahun ini tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah banyak masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi, mengatakan berdasarkan pemantauan sementara jumlah lapak penjual hewan kurban saat ini berkurang dibanding tahun lalu. Para penjual hewan kurban juga mengeluhkan penjualan yang tak sebanyak sebelumnya.

Baca Juga

"Kalau jumlah lapak memang saat ini cenderung lebih sedikit. Akan tetapi mudah-mudahan nanti bertambah. Karena semakin dekat, semakin banyak lapak penjualan hewan," kata dia, Ahad (11/7).

Ia menyebut pada tahun lalu lapak penjualan hewan kurban di Kota Tasikmalaya mencapai 54 unit. Sementara jumlah hewan yang dikurbankan berjumlah 2.557 ekor yang terdiri dari 2.230 ekor sapi, delapan kerbau, 290 domba, dan 29 kambing.

Tedi berharap hewan yang dikurbankan tahun ini dapat lebih banyak dari tahun sebelumnya. Apabila hewan kurban tahun ini lebih banyak maka dapat diartikan tingkat kesejahteraan masyarakat masih cukup bagus.

"Namun kalau jumlahmya menurun, saya sangat memaklumi. Sebab pandemi ini memengaruhi perekonomian masyarakat," ujar dia. Kendati demikian, Tedi mengatakan hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan jumlah lapak dan hewan kurban yang terjual sebab proses penjualan masih terus berjalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement