REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan ulama dan santri di Tanah Air kembali berduka setelah pengasuh Pondok Pesantren Al Falah di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur meninggal dunia dalam usia 96 tahun pada Sabtu sore (10/7). Pada malam harinya jenazah Gus Din, demikian sapaan akrabnya, dimakamkan di areal permakaman keluarga di sebelah selatan masjid PP Al Falah dengan diantar para santrinya.
Di situ sudah ada makam K.H. Djazuli Utsman, sang ayah yang juga pendiri PP Al Falah dan Ibu Nyai Hj. Rodliyah (ibunda). Lazimnya, seorang pengasuh pondok pesantren hanya mengajari santrinya dengan ilmu-ilmu agama.
Namun, tidak demikian dengan Gus Din di masa mudanya yang memiliki pola pikir berbeda dengan kelima adiknya. Konstruksi adalah bidang yang pernah ditekuni Gus Din dengan mendirikan CV Kiai Mojo.
Sangat langka bagi seorang kiai terjun di dunia konstruksi, apalagi tanpa didukung latar belakang pendidikan teknik sipil yang memadai. Namun, kenyataannya beberapa proyek infrastuktur di Kediri berhasil dikerjakannya.
Tidak lama Gus Din berkecimpung di dunia itu karena pada akhirnya jiwanya kembali terpanggil untuk mengasuh pondok pesantren peninggalan orang tuanya yang menjadi tempat ribuan santri menimba ilmu-ilmu agama. Pondok Ploso tergolong pondok pesanten salaf yang memiliki latar belakang sejarah unik.