REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Setelah dilakukan proses penyembelihan perlu diperhatikan agar daging qurban terjaga kebersihannya. Setidaknya, terdapat tiga aspek-aspek yang perlu diperhatikan.   

"Aspek higienis makanan, aspek petugas, dan aspek peralatan," kata Dosen Fakultas Peternakan UGM, Prof Nurliyani, Rabu (7/7).

Dia menjelaskan, aspek higienis makanan, hindari tangan yang kontak langsung daging. Hindari lalat dan serangga lain dan hindari peralatan yang kontak dengan daging seperti pisau, talenan, alas dan meja. Hindari air yang kotor, lantai/tanah dan alas yang kotor.

Aspek petugas, orang yang bertugas memotong daging harus menjaga kebersihan diri dan sering cuci tangan. Petugas harus jaga lingkungan sekitar pemrosesan daging qurban. Petugas harus memakai pelindung diri yang berbeda tergantung tugasnya. 

Petugas area kotor harus memakai masker, sepatu boots, kacamata goggle atau face shield dan sarung tangan sekali pakai. Petugas area bersih memakai masker, penutup kepala, face shield, sarung tangan, celemek pelindung atau apron dan alas kaki. 

Sedangkan, aspek peralatan, alat yang dipakai harus bersih dan penuhi syarat teknis hygiene dan sanitasi dari bahan yang tidak cemari daging. Hindari pemakaian plastik hitam daur ulang karena elastisitas berbeda dengan plastik bening yang masih bagus.

"Bila kemasan yang digunakan membungkus berupa plastik daur ulang mengandung bahan kimia berbahaya, dikhawatirkan mengubah kualitas daging. Panitia disarankan membungkus daging yang akan dibagikan dengan kantong plastik bening atau besek," ujar Nurliyani. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika