Kamis 01 Jul 2021 17:00 WIB

Penanggulangan Pandemi Butuh Kolaborasi Berbagai Pihak

Penanggulangan pandemi diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Warga mengenakan alat pelindung diri (APD) menyemprotkan cairan disinfektan di area permukiman warga di Jalan Sekepanjang, Cikutra, Kota Bandung, Kamis (1/7). Warga yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Unity 11 berinisiatif untuk melakukan penyemprotan disinfektan dan menyediakan paket makanan, vitamin serta kebutuhan lainnya secara gratis bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di kawasan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama di tengah pandemi Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto:

Terkait temuan Lazismu yang menyebut tingkat berderma masyarakat masih tinggi meski didera pandemi, Hamid menyebut hal ini sejalan dengan laporan yang disampaikan oleh World Giving Index beberapa waktu lalu.

Indonesia memiliki indeks skor tertinggi secara keseluruhan, yakni 69 persen. Ada tiga indikator penilaian ini, yaitu menyumbang pada orang asing atau tidak dikenal, menyumbangkan uang, serta meluangkan waktu menjadi sukarelawan. 

"Masyarakat yang awalnya bisa memberi uang namun kini tidak, berubah bantuannya dalam bentuk lain. Misal mengadakan event, melakukan penggalangan dana bersama masyarakat, atau menyumbangkan ponselnya yang masih berfungsi tapi tidak terpakai," kata dia.

Adapun sumbangan untuk penanganan Covid-19 masih didominasi oleh unsur keagamaan, seperti zakat, infaq dan sedekah. Sumbangan keagamaan ini membuat perolehan donasi di berbagai Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah (LAZIS) tinggi, meski tidak setinggi sebelum pandemi.

Tak hanya itu, Hamid menyebut meski sumber pendanaan ini berasal dari keagamaan, namun pengalokasiannya tidak eksklusif untuk acara keagamaan. Pendayagunaan yang dilakukan LAZ sifatnya lebih inklusif, melibatkan banyak pihak dan programnya bersifat umum. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement