Rabu 30 Jun 2021 11:26 WIB

Pria Hindu Ini Tulis Kaligrafi Alquran di 200 Masjid India

Pria Hindu Anil Kumar Chowhan belajar kaligrafi Alquran secara autodidak.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Pria Hindu Anil Kumar Chowhan belajar kaligrafi Alquran secara autodidak.
Foto:

Perlahan-lahan, sembari menulis dalam bahasa Urdu tanpa memahaminya, dia merasa jatuh cinta dengan naskahnya.

Seiring waktu, dia mulai mengenali kata-kata maupun abjad yang ada. Secara perlahan dan organik, dia lantas mengembangkan minat di dalamnya.

Pada waktu luang, Chowhan mulai mencoba menulis aksara Urdu, menyalin kata-kata dari buku teks, yang selanjutnya upaya ini membantu pengerjaan kaligrafi yang dia buat.

Dia mengantongi tugas besar pertamanya pada 1990-an, ketika diminta untuk mempercantik Masjid Noor yang ikonik di Hyderabad dengan ayat-ayat Alquran.

“Saya seperti berada di atas bulan. Menerima tugas besar itu adalah bukti bahwa bakat saya tidak hanya diakui, tetapi saya juga menerima cap persetujuan dari elite kota yang akan membuka pintu bagi saya. Dan, itu berhasil," ujarnya.

Meski demikian, hidup bukan tanpa bagian dari tantangan. Beberapa penduduk setempat menentang pekerjaan Chowhan karena dia adalah seorang Hindu.

Bertekad untuk mengejar kariernya, ia akhirnya mendapatkan "fatwa" dari Universitas Jamia Nizamia di Hyderabad untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai seniman.

Dia sendiri percaya, seni tidak memiliki agama. Tuhan, Allah, Yesus, mereka adalah satu dan manusia adalah anak-anak Tuhan.

"Hari ini, sebagian besar teman saya adalah Muslim.  Kami makan bersama, hang out bersama, berpartisipasi dalam mehfil (pertemuan), dan memperkaya kehidupan satu sama lain,” kata Chowhan.

Kini, dia mencoba menulis puisi Urdu dan sering diundang ke pertemuan kota untuk membacakan bait-baitnya. Chowhan juga berencana mengadakan pameran lukisan Alquran.

Bulan suci Ramadhan disebut sebagai momen yang paling sibuk dalam hidupnya. Dia harus bergerak cepat dari satu masjid ke masjid lainnya untuk menyampaikan pesan perdamaian Allah SWT, melalui karya seni.

Meski demikian, dia merasa rutinitas tersebut bukanlah sebuah pekerjaan. Ia suka melakukan tugas seperti itu. Para kaligrafer percaya seni tidak boleh dibatasi oleh komunitas atau agama.

“Masjid, kuil, biara, saya telah menghiasi semuanya.  Semua tempat ini memberikan pesan yang sama, tentang cinta, kedamaian, dan kesatuan umat manusia. Agama adalah kekuatan pemersatu, bukan pemecah belah. Jika kita mengikuti ajaran Tuhan, kita semua bisa hidup harmonis dan dunia akan menjadi lebih kaya karenanya," ujar Chowhan. 

 

Sumber: abna24 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement