Selasa 29 Jun 2021 17:24 WIB

Empat dari Lima Muslim Skotlandia Jadi Korban Islamofobia

Sekitar 83 persen Muslim Skotlandia pernah mengalami serangan Islamofobia.

Muslim Skotlandia
Foto:

"Kami bangga menjadi negara yang toleran. Namun ada banyak pekerjaan yang akan kami lakukan. Masih ada orang-orang di Skotlandia yang merasa takut meninggalkan rumah mereka karena takut akan serangan fisik secara verbal; menarik diri dari layanan publik dengan konsekuensi menghancurkan  esehatan dan pendidikan mereka; dan merasa mereka orang luar di negara mereka sendiri,"Ketua CPG dan Pemimpin Buruh Skotlandia Anas Sarwar, seperti dilansir Edinburgh Evening News, Selasa (29/6).

“Ini seharusnya membuat kita semua malu. Jelas bagi saya, bahwa kita harus melipatgandakan upaya untuk menantang dan mengatasi kebencian dan prasangka. Upaya ini membutuhkan kekuatan lintas partai, karena perang melawan kebencian adalah perjuangan kita semua,” tambahnya. 

Laporan tersebut ditulis oleh Profesor Peter Hopkins dari Universitas Newcastle, yang telah meneliti isu-isu rasisme dan Islamofobia di Skotlandia selama 20 tahun. “Hasil penyelidikan ini memperjelas bahwa Skotlandia memiliki serangkaian masalah yang sangat serius untuk ditangani sehubungan dengan Islamofobia dan rasisme sehari-hari seperti pelecehan verbal dan fisik, serangan di dalam dan sekitar masjid dan bangunan keagamaan, dan pengalaman mendapatkan ancaman di transportasi umum,"kataya.

Menurutnya, empat per lima responden takut menjadi korban Islamofobia.

"Islamofobia menembus semua lapisan masyarakat Skotlandia; tidak hanya terbatas pada satu konteks. Ini mengancam pendidikan, membatasi prospek pekerjaan, dan berdampak pada masalah sehari-hari termasuk kesehatan, kesejahteraan, dan perumahan,“ katanya.

“Akhir tahun ini kami akan melaporkan kemajuan dari Tackling Prejudice and Building Connected Communities Action Plan yang diterbitkan pada tahun 2017 ini dan termasuk tindakan untuk meningkatkan kesadaran akan kejahatan rasial dan mendorong pelaporan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement