Selasa 29 Jun 2021 01:10 WIB

Di Militer Prancis, Keberadaan Islam Justru Diakui

Toleransi justri ditemukan dalam militer Prancis.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muslim Prancis serukan stop Islamofobia
Foto:

Pada 2019, ada 36 imam yang bertugas aktif, atau sekitar 17 persen dari semua pendeta. Ada juga 125 imam Katolik, 34 pendeta Protestan dan 14 rabi. Para prajurit yang melaksanakan sholat Jumat, mulai dari usia awal 20-an hingga awal 40-an, semuanya adalah anak-anak imigran.

Mereka tumbuh dengan mendengarkan orang tua atau kakek nenek mereka berbicara tentang shalat di tempat sementara sebelum masjid dibangun di kota mereka. Ada yang memiliki ibu atau saudara perempuan lainnya yang masih dicurigai karena bercadar.

Sersan Mohamed, ingat bagaimana menjadi lebih mudah untuk mempraktikkan agamanya sepenuhnya di ketentaraan. Sementara tentara Muslim telah diberikan ruangan besar untuk berkumpul dan shalat, mereka sekarang memiliki akses ke masjid. Di ketentaraan, Mohamed mengatakan, dia bisa mengambil cuti berbayar pada Idul Fitri, perayaan yang menandai akhir Ramadhan.

"Ayah saya bekerja selama 35 tahun, dan setiap bos mengurangi delapan jam kerja, tiak pernah membayangkan anak-anaknya akan bisa menjalankan agama mereka di tentara. Dalam 40 tahun, ada kemajuan yang luar biasa," kata Mohamed. Ayahnya berimigrasi dari Aljazair empat dekade lalu. 

Bagi Mohamed, integrasi Islam sama dengan pengakuan atas posisinya di militer. "Bahan bakar prajurit adalah pengakuan. Dan ketika ada pengakuan atas iman kami, seolah-olah Anda mengisi tangki bahan bakar kami," tuturnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement