Oleh sebab itu, wajar jika ghibah dilarang dalam banyak Hadits Nabi SAW antara lain:
“Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. pernah bertanya: “Tahukah kamu, apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab; ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Kemudian Rasulullah saw bersabda: ‘Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.’ Seseorang bertanya; ‘Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan? ‘ Rasulullah saw bersabda: ‘Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan (memfitnah) terhadapnya.” (HR Muslim)
Hadits tersebut shahih yang diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitab al-Jami’ shahih-nya pada bab Tahrim al-Ghibah nomor. 4690. Selain imam Muslim, matan Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh imam Abu dawud pada bab Fi al-Ghibah, nomor 4231, imam ad-Darimi dalam kitab sunan-nya pada bab Fi al-Ghibati nomor 2598, dan imam at-Tirmidzi dalam kitabnya pada bab Ma Ja’a fi al-Ghibati, nomor 1857.