REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi menawarkan vaksinasi Covid-19 gratis kepada wisatawan. Sebelumnya, kebijakan ini dibatasi hanya untuk warga UEA dan pemegang visa tinggal.
Dilansir dari Al Arabiya, Rabu (23/6), tidak ada indikasi perubahan tersebut berlaku untuk Dubai, emirat terpadat atau lima emirat lain yang membentuk UEA.
Pengunjung dengan visa yang dikeluarkan oleh Abu Dhabi dan pemegang paspor yang memenuhi syarat visa turis dapat memesan vaksin gratis ketika mereka tiba di UEA melalui Abu Dhabi. Hal ini disampaikan oleh Perusahaan Layanan Kesehatan Abu Dhabi (SEHA) yang mengoperasikan infrastruktur kesehatan masyarakat emirat.
"Pemegang visa tinggal atau visa masuk yang kedaluwarsa juga memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi gratis," Kantor Media Abu Dhabi melaporkan pada 11 Juni.
Kehilangan pekerjaan dan pembatasan perjalanan selama pandemi berarti visa tinggal beberapa orang telah kedaluwarsa atau dibatalkan. Otoritas Kesehatan UEA mengatakan bulan ini hampir 85 persen dari populasi yang memenuhi syarat telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, tetapi tidak disebutkan berapa banyak yang sudah melakukan suntikan dosis kedua.
Infeksi telah meningkat di UEA dalam sebulan terakhir. Abu Dhabi masih melakukan pembatasan masuk, termasuk karantina rumah dan pengujian PCR pada interval setelah kedatangan. Orang yang mengemudi dari emirat lain diuji untuk menunjukkan mereka tidak terinfeksi.
Wisatawan dari 27 negara termasuk China, Jerman, dan Amerika Serikat dapat masuk tanpa karantina pada saat kedatangan. SEHA menawarkan vaksin Covid-19 oleh produsen obat milik negara China Sinopharm dan oleh Pfizer/BioNTech di Abu Dhabi.
Kantor Media Dubai tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang apakah kriteria kelayakan akan berubah. Informasi Otoritas Kesehatan Dubai mengatakan vaksin hanya diberikan kepada warga negara dan pemegang visa tinggal Dubai yang sah.