REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengajak Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (Jatti) untuk dapat mengatasi masalah umat yang kekinian.
"Jatti bisa menghadirkan diskusi untuk menjawab tantangan umat kekinian. Bagaiamana Jatti bisa hadir dalam isu haji yang marak diperbincangkan, Jatti hadir di tengah adanya tes wawasan kebangsaan. Puncaknya Jatti bisa hadir mengatasi problem keumatan yang bisa menghimpun seluruh alumni Timur Tengah," kata UAH yang juga sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar Jatti dalam Halal bi halal Nasional Jatti melalui Youtube, Jatti Media pada Sabtu (19/6).
Ustadz mengungkapkan, saat ini umat dibagi ke dalam empat klasifikasi di antaranya umat yang berfikir, umat salah berfikir, umat yang tidak berfikir, dan umat yang menjadi pikiran.
Menurut dia, Jatti termasuk ke dalam klasifikasi pertama, yakni umat yang berfikir. "Kita di Jatti berada pada klasifikasi yang pertama yang disebut dalam Alquran, umat yang berfikir yang ada dalam surat Ali Imran. Kita dalam konteks intelektual berkumpul secara keseluruhan, ini kaum-kaum yang berfikir, berakal," kata UAH.
Dia melanjutkan, ke depan Jatti dapat merencanakan rencana strategis dengan membuat kumpulan data para alumni Timur Rengah, yang sudah memiliki spesialisasi di bidangnya masing-masing. Kemudian menghadirkan diskusi untuk menyelesaikan permasalahan umat.
"Kita dihadapkan dengan umat yang kedua, salah berpikir. Orientasi orang ini selalu materi. Ketiga, golongan yang tidak berpikir, punya akal tapi tidak digunakan. Selain mendoakan, juga perlu memetakan, mungkin ada kalangan awam hanya menerima fatwa, tidak menerima pendapat. Keempat umat yang dipikirkan, banyak orang yang akan bertanya sehingga jadi pikiran kita dalam kehidupan tapi itu tantangan bagi Jatti," ucap UAH.