Menara ini belum bisa langsung beroperasi untuk masyarakat usai diresmikan oleh Wali Kota Bandarlampung, sebab pihaknya pun harus membahas masalah teknis operasionalnya terlebih dahulu.
"Sebelum beroperasi untuk umum, menara ini masih harus dikaji lagi, berapa kapasitasnya maksimal orang yang boleh masuk, kemudian biaya operasional dan kebersihannya seperti apa, ini akan kami bicarakan lagi. Satu hingga dua pekan ke depan lagi mungkin akan dibuka untuk umum," kata dia pula.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandarlampung Iwan Gunawan mengatakan bahwa pembangunan menara Masjid Agung Al-Furqon yang memiliki tinggi 114 meter ini menghabiskan anggaran sebanyak Rp20 miliar dengan tiga tahap pengerjaan.
"Pengerjaan kami mulai tahun 2017 dengan dana yang dianggarkan Rp3 miliar, dilanjutkan tahun 2018 itu dengan Rp7 miliar, kemudian tahun 2019 sebesar Rp10 miliar," kata dia pula.