Kamis 17 Jun 2021 02:53 WIB

Mimpi Jerman tak Impor Imam dari Luar Negeri

Jerman telah meluncurkan sekolah calon imam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Umat Muslim di Distrik Reinickendorf, Berlin, Jerman, melaksanakan shalat Jumat di ruang terbuka di jalanan setelah masjid mereka dibakar, Jumat (16/3).
Foto:

Pengaruh Ankara telah lama menjadi pertanyaan pelik di komunitas Muslim Jerman, terutama sejak kudeta yang gagal terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 2016. Pada 2017, polisi Jerman menggerebek rumah empat imam anggota DITIB yang dicurigai memata-matai pihak oposisi atau kritikus pemerintah Turki.

Namun pelatihan imam dengan dukungan dari negara Jerman juga terbilang kontroversial karena ada anggapan bahwa masyarakat berhak melatih para imam mereka. Untuk alasan ini, DITIB dan Milli Gorus, organisasi Islam terbesar kedua di Jerman, memilih untuk tidak berpartisipasi dalam pendirian Sekolah Tinggi Islam Jerman, sehingga DITIB meluncurkan program pelatihannya sendiri di Jerman tahun lalu.

Sekretaris Jenderal Milli Gorus, Bekir Altas, pelatihan bagi para imam harus bebas dari pengaruh eksternal, terutama pengaruh politik. Di sisi lain, kepala Sekolah Tinggi Islam Jerman, Begic, menekankan, lembaganya berdiri tanpa ada pengaruh dari negara dan negara juga tidak ikut campur dalam pengembangan program.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement