REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Rabi sayap kanan Israel, Yehuda Glick, pada Selasa (15/6) memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Glick yang merupakan mantan anggota Knesset (parlemen Israel) mengunggah video dirinya saat mengunjungi situs yang menjadi titik nyala konflik antara Palestina dan Israel itu.
"Kami berdoa agar pemerintah ini mencapai perdamaian di antara kami, untuk memindahkan kami ke ekonomi yang nyaman, keamanan, dan kasih sayang di antara kami," kata Glick tentang pemerintahan koalisi baru Israel yang disetujui oleh Knesset pada akhir pekan, dilansir di Anadolu Agency, Rabu (16/6).
Puluhan pemukim Israel juga menyerbu kompleks masjid al-Aqsa melalui Gerbang Al-Mughrabi, barat daya masjid, di bawah perlindungan polisi Israel.
Polisi Israel mulai mengizinkan serangan pemukim pada 2003, meskipun berulang kali dikecam oleh Departemen Wakaf Islam, yang mengawasi situs-situs keagamaan di Yerusalem.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu "Gunung Kuil (Temple Mount), yang mengklaim bahwa itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel lantas mencaplok seluruh kota Yerusalem pada 1980. Namun, langkah tersebut tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.