Ahad 13 Jun 2021 15:03 WIB

20 Faktor Penyebab Sesatnya Umat Islam yang Perlu Diwaspadai

Terdapat faktor-faktor yang bisa sebabkan kesesatan umat internal dan eksternal

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat faktor-faktor yang bisa sebabkan kesesatan umat internal dan eksternal. Ilustrasi umat Islam
Foto:

10. Sering berdebat demi menolak kebenaran tentang Allah SWT  

أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: فإنما هلك مَن كان قبلكم بكثرة سؤالهم واختلافهم على أنبيائهم، فإذا أمرتكم بشيء فأتوا منه ما استطعتم، وإذا نهيتكم عن شيء فدعوه

“Dari Hurairah RA dari Nabi SAW Nabi SAW berkata: “Orang-orang sebelum kamu binasa karena seringnya mereka mempertanyakan dan berselisih dengan nabi-nabi mereka.” (HR Bukhari dan Muslim).

11. Berlebih-lebihan dalam beragama, hingga menjadi ekstremis  

ابن عباس رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إياكم والغلوَّ في الدين، فإنما أهلك من كان قبلكم الغلوُّ في الدين

Ibn Abbas RA, atas otoritas Nabi, sallallahu alaihi wa sallam, yang mengatakan: "Waspadalah terhadap berlebihan dalam agama, bagi orang-orang yang sebelum kamu dihancurkan dengan berlebihan dalam agama.” [Diriwayatkan Ahmad (1851), An Nasai (3057), dan Ibn Majah (3029)

12. Menghina dan mengolok-orang orang benar serta membela orang kafir, dalam Al Ahzab ayat 19 disebutkan: 

أَشِحَّةً عَلَيْكُمْ ۖ فَإِذَا جَاءَ الْخَوْفُ رَأَيْتَهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ تَدُورُ أَعْيُنُهُمْ كَالَّذِي يُغْشَىٰ عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ ۖ فَإِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ سَلَقُوكُمْ بِأَلْسِنَةٍ حِدَادٍ أَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِ ۚ أُولَٰئِكَ لَمْ يُؤْمِنُوا فَأَحْبَطَ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا

“Mereka kikir terhadapmu. Apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka kikir untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapus amalnya. Dan yang demikian itu mudah bagi Allah.” 

13. Memiliki sifat sombong dan Iri hati 

Kesombongan dan kedengkian adalah awal dari kesesatan setan. Yang mereka ketahui sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka, maka barang siapa yang sombong dan iri pada orang lain, dia mungkin disamakan dengan setan dan orang-orang Yahudi. Dalam Al Baqarah ayat 109 disebutkan:  

وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Banyak di antara Ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman, menjadi kafir kembali, karena rasa dengki dalam diri mereka setelah kebenaran jelas bagi mereka. Maka maafkanlah dan berlapang dadalah sampai Allah memberikan perintah-Nya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”      

14. Bertindak tidak adil dan menindas. 

Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang zalim, seperti yang disebutkan dalam Al Imran ayat 86: 

كَيْفَ يَهْدِي اللَّهُ قَوْمًا كَفَرُوا بَعْدَ إِيمَانِهِمْ وَشَهِدُوا أَنَّ الرَّسُولَ حَقٌّ وَجَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ “Bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman, serta mengakui bahwa Rasul (Muhammad) itu benar-benar (rasul), dan bukti-bukti yang jelas telah sampai kepada mereka? Allah tidak memberi petunjuk kepada orang zalim.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement