REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi menelepon Menteri Luar Negeri Kanada Marc Garneau membahas serangan Islamofobia terbaru yang menewaskan satu keluarga Muslim di London, Ontario, Rabu (10/6). Menurut sebuah pernyataan, Qureshi menyatakan serangan tersebut adalah masalah serius dan telah menyebabkan penderitaan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Pada Ahad malam, empat anggota keluarga Muslim sedang berjalan di sebuah trotoar. Kemudian seorang pria tak dikenal dengan sengaja menabrakkan truknya ke mereka.
Para korban, yaitu Salman Afzaal (46 tahun), istrinya Madiha Salman (44), putrinya Yumna Afzaal (15), dan ibunya Salman Afzaal (74) meninggal. Sementara putranya, Fayez Afzaal, dirawat di rumah sakit dengan luka serius.
Dilansir Anadolu Agency, Kamis (10/6), polisi mengatakan sang pelaku yang berusia 20 tahun itu dimotivasi oleh kebencian. Qureshi menghargai pemerintah Kanada, masyarakat sipil, media, dan masyarakat umum telah memberikan dukungan kepada keluarga para korban. Secara khusus, dia memuji pernyataan kecaman keras yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Justin Trudeau yang menyebut serangan ini sebagai islamofobia.
Dia berharap agar pelaku kejahatan itu diadili. Selain itu, Qureshi menjelaskan kepada Garneau tentang upaya yang dilakukan Pakistan untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi kecenderungan islamofobia yang berkembang.
Dia menggarisbawahi komunitas harus menunjukkan tekad bersama melawan tren islamofobia yang meningkat dan mempromosikan koeksistensi damai serta kerukunan antaragama. Kedua menteri luar negeri itu sepakat untuk bekerja sama melawan Islamofobia melalui upaya terkoordinasi di berbagai forum internasional. Mereka juga sepakat menginstruksikan perwakilan tetap mereka di New York untuk bekerja sama dalam hal ini.