REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Kota Manila, Filipina meresmikan pemakaman Muslim dan aula budaya pertama, Senin (7/6). Proyek ini menelan biaya hampir satu juta dolar AS.
Dilansir di Gulf Today, Selasa (8/6), Wali Kota Isko Moreno memimpin peresmian pemakaman dan pusat budaya yang terletak di lahan seluas 2.400 meter persegi di Pemakaman Selatan Manila di distrik Pandacan. Pembangunannya disebut telah dimulai sejak tahun lalu.
"Penduduk Muslim kami selalu bingung di mana mereka akan menguburkan jenazah orang yang mereka cintai. Kadang-kadang, mereka perlu membawa mayatnya ke Mindanao," katanya.
"Bagaimana jika mereka miskin? Bagaimana jika mereka dari daerah kumuh? Mereka tidak punya uang tapi harus melakukannya," tambahnya.
Moreno juga meminta maaf kepada para pemukim Muslim atas apa yang dia akui sebagai kelalaian Balai Kota. Dia juga menjelaskan sejarah Manila yang diperintah oleh pangeran Muslim jauh sebelum kedatangan "penjajah" Spanyol pada 1521 yang menjajah negara itu lebih dari 400 tahun yang lalu.
Kepala Kantor Urusan Muslim Balai Kota Manila Shey Sakaluran Mohammad mengatakan pemakaman itu dirancang dengan sebuah masjid. Rumah ibadah ini juga akan berfungsi sebagai pusat untuk menampilkan budaya Muslim.
Mohammad menambahkan pemakaman itu akan berfungsi sebagai tempat eksklusif untuk pemakaman dan pemindahan warga Muslim yang meninggal di Manila. Dalam sambutannya, Moreno mengakui kurangnya ruang telah lama menjadi masalah utama bagi warga Muslim di Manila dalam menguburkan jenazah keluarga mereka.