Selasa 08 Jun 2021 16:29 WIB

Mualaf Irlandia Terpesona Keindahan Islam dan Jilbab

Jilbab bukanlah bentuk penindasan, melainkan pembebasan dan pilihan pribadi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
 Lorraine O
Foto:

Akhirnya pada 2005, O'Connor memutuskan masuk Islam. "Saya ingat suatu hari duduk dan ada Alquran di rumah dan saya membukanya. Saya memiliki hubungan yang indah dengan Yesus dan saya membaca sebuah bagian dalam Alquran dan saya mengerti saat itu, dan saya sadar saya tidak berada dalam agama yang benar."

Dia mulai mengenakan jilbab dan terkejut dengan tanggapan negatif yang dia terima dan merasa asing di negaranya sendiri. "Saya menjadi imigran di negara saya sendiri. Identitas saya diambil dari saya, padahal yang saya lakukan hanyalah mengubah keyakinan saya, saya masih orang yang sama," katanya.

Orang-orang akan meneriaki saya di jalan, "Kembalilah ke tempat asalmu!" Meski awalnya khawatir tentang jilbab, dia mulai sepenuhnya menghargainya. "Saya selalu mengatakan, 'Kamu tidak akan pernah menangkap saya dengan jilbab itu'," ujarnya.

"Orang-orang melihat jilbab sebagai bentuk penindasan, tetapi itu adalah bentuk pembebasan. Ini tentang pilihan pribadi. Saya akan memakainya jika saya mau dan tidak ada yang akan menghentikan saya. Mengenakan jilbab adalah tindakan yang indah antara seorang wanita dan penciptanya," ungkapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement