REPUBLIKA.CO.ID,DELHI -- Pengurus Masjid Jama Delhi mengirimkan surat kepada PM India, Narendra Modi untuk membantu memperbaiki masjid bersejarah yang dibangun tahun 1656 M. 

Dilansir di indiatoday.in, masjid ini mulai mengalami perbaikan sejak tahun 1956 oleh Survei Arkeologi India (ASI). Dalam sebuah surat kepada PM Modi, Imam Shahi Masjid Jama Delhi, Syed Ahmed Bukhari, Ahad (6/6) mendesak Perdana Menteri Narendra Modi untuk menginstruksikan Survei Arkeologi India (ASI) untuk melakukan pekerjaan perbaikan di masjid bersejarah itu.

Bukhari mengatakan masjid yang terkenal hingga mancanegara ini sangat membutuhkan perawatan.

"Batu bangunan banyak yang rusak dan sering berjatuhan. Kemarin juga ada beberapa batu yang ambruk," kata Bukhari dalam suratnya.

Dia juga mengirim gambar batu-batu yang jatuh, kerusakan yang diakibatkannya, dan kondisi menara yang bobrok.

"Akibat jatuhnya batu-batu ini, penopang batu-batu lain di sekitarnya telah hilang dan menjadi lemah sehingga memerlukan perbaikan segera untuk menghindari kecelakaan besar," tambah Bukhari.

Dia meminta PM untuk menginstruksikan ASI untuk memeriksa monumen, terutama dua menara, dan memulai perbaikan yang diperlukan.

Masjid ini didirikan oleh Kaisar Mogul, Syah Jehan, yang juga membangun Taj Mahal. Masjid ini selesai pada tahun 1656 M dan merupakan yang terbesar dan terkenal di India. Masjid Jama sendiri terletak di sisi jalan raya yang sangat ramai di Delhi Tua, yaitu Jalan Chadni Chowk. 

Masjid ini dapat menampung sekitar 25.000 jamaah. Masjid Jama sendiri juga menyimpan relik, termasuk manuskrip Al-Qur'an yang tertulis di kulit rusa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika