REPUBLIKA.CO.ID, SERBIA— Gereja Ortodoks yang dibangun secara ilegal oleh orang-orang Serbia saat Perang Bosnia, antara tahun 1992 dan 1995 akhirnya mulai dibongkar.
Gereja tersebut puluhan tahun berdiri kokoh di halaman milik Fata Orlovic, seorang wanita Bosnia Muslim.
Pengacara Orlovic, Rusmir Karkin, mengatakan bahwa peralatan konstruksi telah tersedia dan proses pembongkaran akan dimulai pada Sabtu (5/6) pagi.
Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR) pada 2019 memutuskan untuk menghancurkan gereja yang tidak sah, menambahkan bahwa perintah itu harus terlaksana dalam waktu tiga bulan. Namun, pihak berwenang di Bosnia dan Herzegovina akan menunggu hingga Juni 2021.
Orlovic tinggal bersama suami dan tujuh anaknya di Konjevic Polje dekat Srebrenica sebelum perang terjadi dan menewaskan sang suami beserta 22 kerabatnya. Dia hidup sebagai pengungsi di berbagai bagian negara Bosnia dan bersikeras untuk tidak meninggalkan tanah kelahirannya, meskipun anak-anaknya yang tinggal di Amerika Serikat berusaha mengajaknya tinggal bersama mereka.
Setelah perang berakhir, dia kembali ke desanya pada 1999 dan menyaksikan sebuah gereja dibangun di kebunnya. Orlovic kemudian mengajukan gugatan untuk penghapusan gereja dan menolak uang yang ditawarkan kepadanya.
Pada 2010, dia memenangkan pertarungan hukum, setelah 11 tahun berjuang, tetapi keputusan pengadilan tidak pernah dilaksanakan. Pengadilan Bijeljina telah memutuskan bahwa gereja harus dihancurkan, tetapi Mahkamah Agung Republik Srpska, salah satu dari dua entitas negara, menangguhkan putusan tersebut.
Sumber: anadolu agency