REPUBLIKA.CO.ID, -- Teriakan hiruk pikuk juru lelang di pelabuhan perikanan utama Kota Gaza yang hilang selama serangan Israel ke Gaza dan membuat para nelayan dilarang berlayar, kini mulai terdengar lagi. Aturan itu telah dicabut. Mereka diizinkan melaut dengan membawa sejumlah kapal untuk mencari ikan.
Pada beberapa waktu lalu, di mana mediator Mesir bekerja untuk menegakkan gencatan senjata, Warga Gaza Palestina sudah mulai bisa mendapatkan makanan hasil laut mereka. Maka para nelayan di sana pun memberi dukungan serta harapan bila gencatan senjata akan terus berlanjut.
Semenjak itu, pada malam harinya para nelayan mulai menurunkan hasil melautnya berupa kepiting, udang, dan ikan lainnya. Cahaya kecerian dan kesibukan nelayan pasca gencaran sejata mulai muncul di pelabuhan al-Mina Kota Gaza. Di sela itu, terlihat para petugas keamanan Hamas hadir untuk menjaga ketertiban.
Saat itu, para pembeli sudah berdatangan dan menunggu untuk mengajukan penawaran pada kotak ikan yang tersusun di tanah setelah diturunkan dari perahu. Para anak laki-laki yang bekerja sebagai petugas geladak sibuk membantu pria yang lebih tua dalam menyortir dan mencuci hasil tangkapan mereka. Ikan tersebut kemudian dimuat ke gerobak yang ditarik kuda untuk dikirim ke pasar lokal.
Dan bagi warga Gaza menyantap makanan hasil laut memang punya arti tersendiri. Bahkan kerap makanan ini disebut sebagai makanan yang mewah. Ini masuk akal karena sebagian besar, yakni sekitar 80 persen populasi warga Gaza, nasibnya bergantung pada pasokan bantuan makanan. Keadaan ini membuat kemampuan finansial mereka terbatas serta membuat makanan dari hasil laut berupa ikan menjadi barang mewah. Membuat hidangan laut jarang terbeli karena harganya tak terjangkau banyak orang.
Bagi para nelayan Gaza izin kembali untuk melaut jelas merupakan berkah tersendiri. Apalagi sejak kejadian perang baru-baru ini di mana Israel melancarkan ratusan serangan udara di seluruh Gaza membuat mereka sangat menderita. Mereka tahu bahwa Hamas dan kelompok bersenjata lainnya sudah membalasya dengan menembakkan lebih dari 4.000 roket ke arah Israel. Namun hasilnya tak seimbang. Ada 248 warga Palestina tewas dan 12 orang di Israel tewas.
Pantaslah, kini warga Gaza bisa menikmati makan ikan, meski mahal harganya. Gurihnya hidangan aneka masakan ikan dan hasil laut lainnya, mungkin bisa sedikit mengurangi beban kesedihan hati mereka.