Iskafi adalah salah satu keluarga Palestina yang menghadapi pengusiran dan menunggu keputusan akhir dari pengadilan. Dia mengatakan pada Minggu malam bila polisi mengunci keluarga di rumahnya sepanjang malam hingga malam berikutnya.
“Mereka menempatkan tiga sampai empat tentara di pintu setiap rumah kami untuk mengunci kami di dalam. Setiap kali kami mencoba untuk keluar, mereka berkata kepada kami: ‘Kamu tetap di dalam atau kami akan meringkusmu. '”
"Kemudian pada hari Selasa berikutnya, ada protes besar-besaran terhadap pengepungan yang dilakukan di lingkungan itu," kata Iskafi.
Protes itu berakhir rusuh. Setidaknya 36 warga Palestina terluka. Dan, pada hari yang sama juga muncul protes damai di lingkungannya. "Ketika polisi datang mereka memukuli kami. Saya terluka di kepala saya. Mereka tidak peduli, mereka menargetkan siapa pun, bahkan pria berusia 71 tahun seperti saya," kata Iskafi.
Keterangan foto: Pasukan keamanan Israel menembakkan canon air terhadap para demonstran Palestina selama protes di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Penulis Palestina Mohammed el-Kurd dari Sheikh Jarrah mengunggah di Twitter sebuah video dan foto pada Selasa yang menunjukkan polisi Israel menyemprot jalan dengan "air sigung ... cairan yang dimanipulasi secara kimiawi dan intens yang menempel pada kulit Anda selama seminggu jika bersentuhan langsung".
The neighborhood now reeks of the skunk water. This is the car they use to spray protesters—it’s an intense, chemically-manipulated liquid that sticks on your skin for a week if it came in direct contact. Allergic reactions to the skunks have been reported. #SaveSheikhJarrah pic.twitter.com/iMjnBa8Ypr
— mohammed el-kurd (@m7mdkurd) May 18, 2021