Jumat 21 May 2021 16:06 WIB

Warga Sheikh Jarrah tak Bisa Tidur Hadapi Kebrutalan Israel

'Kami tidak tidur': Warga Sheikh Jarrah Palestina mengecam kebrutalan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Warga Palestina yang tinggal di lingkungan titik perseteruan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki Israel mengatakan bahwa mereka telah ditempatkan "di bawah pengepungan" oleh otoritas Israel.

Baru-baru ini polisi Israel telah mencegah nonpenduduk memasuki lingkungan yang telah ditutup, kata warga Palestina Abdelfatah Iskafi (71 tahun) kepada Al Jazeera.

Penduduk Palestina telah membatasi pergerakan mereka dan sebagian besar tinggal di rumah. Karena jika mereka meninggalkan lingkungan itu, otoritas Israel terkadang tidak mengizinkan mereka untuk kembali. "Mereka mengeklaim mendapat perintah bahwa itu adalah zona militer," kata Iskafi.

“Pemukim diizinkan untuk bergerak dengan bebas. Mereka bergerak dalam kelompok 20-25 bersama dengan membawa senjata,” ujar Iskafi menambahkan.

Para aparat keamanan Israel bergerak ke setiap tempat sembari mengejek dan mencoba memprovokasi warga Palestina. “Kami tidak tidur pada malam hari karena kami khawatir tentang apa yang mungkin dilakukan para ekstremis ini.”

The IOF has unofficially declared Sheikh Jarrah a military zone (for Palestinians only ofc). Those who managed to get in are kicked out. Settlers on the other hand.... you should be able to finish the sentence by now. #SaveSheikhJarrah pic.twitter.com/PO2qxMyu3z

— mohammed el-kurd (@m7mdkurd) May 17, 2021

The IOF has unofficially declared Sheikh Jarrah a military zone (for Palestinians only ofc). Those who managed to get in are kicked out. Settlers on the other hand.... you should be able to finish the sentence by now. #SaveSheikhJarrah pic.twitter.com/PO2qxMyu3z

— mohammed el-kurd (@m7mdkurd) May 17, 2021 

Awal bulan ini, Sheikh Jarrah menjadi lokasi demonstrasi karena puluhan warga Palestina yang tinggal di sana menghadapi pengusiran paksa dalam kasus yang diajukan terhadap mereka oleh organisasi pemukim. Protes massa terhadap perampasan paksa mereka bulan ini dengan cepat menyebar ke seluruh Palestina dan menarik perhatian media internasional.

Tindakan keras Israel terhadap pengunjuk rasa menyebar ke Masjid Al-Aqsha di mana pasukan keamanan Israel menyerbu kompleks itu berkali-kali selama bulan suci Ramadhan yang melukai ratusan jamaah Muslim.

Spotlight: Sheikh Jarrah - +972 Magazine

Pada 9 Mei, di bawah tekanan, pengadilan tinggi Israel menunda keputusan pengusiran empat keluarga Palestina. Tanggal pengadilan baru akan diumumkan dalam 30 hari, kata pengadilan.

Namun, ketegangan tetap tinggi ketika jet tempur Israel mengebom Jalur Gaza yang terkepung dan pengunjuk rasa Palestina telah ditembak mati di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Pada hari Minggu kemudian pasukan Israel membunuh seorang pengemudi Palestina yang menabrakkan mobilnya ke penghalang jalan polisi di Sheikh Jarrah. Insiden ini melukai enam petugas.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement