Senin 17 May 2021 23:05 WIB

Termotivasi Alm KH Zainuddin MZ, Reva Juara 1 SDI

Juara 1 SDI mengidolakan dan memilih cara dakwah mirip KH Zainuddin MZ

Juara 1 lomba Syiar Digital Indonesia (SDI), Reva Prima Farhan
Foto:

Keseharian Reva

Sehari-hari, Reva belajar dan mengajar di Pondok Pesantren Alquran Al-Falah 2, Nagreg, Bandung. Dia kuliah mengambil kelas karyawan pada Jumat dan Sabtu. Sisanya, ia habiskan waktunya untuk membimbing dan mengurus santri putra SD. Dia menjadbat sebagai ketua koordinator pembimbing santri putra SD. Semua aktivitas di luar sekolah para santri menjadi tanggung jawabnya. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Tahun pertama menjabat, ia merasakan kesulitan yang luar biasa. “Saya butuh penyesuaian, apalagi di tahun pertama. Misalnya, mengenal karakter mereka. Awalnya saya banyak marah-marah tapi lama-lama saya mulai belajar bagaimana mengurus anak-anak. Saya banyak mendapat saran dari para orang tua,” tuturnya.

Sempat drama beli mikrofon saat lomba Umma

Selama mengikuti lomba Umma, Reva harus melewati banyak tantangan. Misalnya mencari tempat untuk membuat konten. “Ada dua cara yang saya pakai. Pertama, saya perintah para santri jaga di luar. ‘Kalian semua jaga di luar ya jangan berisik, Bang Reva lagi mau rekaman.’ Kalau nggak ampuh, saya cari bangunan kosong untuk merekam. Itu juga harus malam rekamanya, setelah shalat tarawih,” ucap dia.

Tantangan lain adalah sulit membuat konten dengan kebersihan suara yang baik. Selain sering diganggu para murid, Reva juga tidak memiliki alat yang canggih. Selama ini, ia hanya memanfaatkan fitur rekam di ponselnya.

Dia menuturkan pernah membeli mikrofon dua kali dengan harga Rp 40 ribu dan Rp 25 ribu. Namun, kualitas mikrofon yang ia beli sangat jelek sehingga ia terpaksa harus memanfaatkan ponselnya.

Meskipun banyak rintangan yang ia rasakan, berkat idolanya ia tetap termotivasi. Sejak dulu, ia sangat menyukai dakwah alm. K.H Zainuddin M.Z. Banyak orang sebut, retorika penyampaian dakwah Reva mirip dengan beliau. Baginya, itu merupakan kesenangan tersendiri.

“Saat tahu pihak Umma bekerja sama dengan K.H. Fikri Haikal M.Z. putra almarhum, saya jadi sangat termotivasi,” kata dia.

Reva berharap memenangkan kompetisi SDI dapat memperluas relasi, jangkauan dakwahnya, dan mendapat inovasi baru. Terlebih, InsyaAllah lewat Umma, ia bisa dipertemukan dengan anak dari idolanya.

 

“Untuk jangka panjangnya, saya pribadi mau tetap berdakwah dengan inovasi baru. Selain itu, saya juga ingin menjadi pengusaha karena berdakwah tidak selalu dari ucapan, dari uang pun bisa,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement