Ahad 16 May 2021 11:43 WIB

Israel Tak Terkalahkan Hanya Mitos, Hizbullah Membuktikannya

Tentara Israel itu ternyata bukan tak terkalahkan

Tank canggih Merkava Israel kala menyerang Hizbullah di Beirut, pada pertengahan tahun 2000-an. Ternyata meski didukung peralatan canggih Israel hanya mendapatkan hasil yang memalukan. Tentara Israel yang dimitoskan tak terkalahkan ternyata memilih mundur dari Lebanon. Hizbullah mulai saat itu berjaya dan mendapat hati dari rakyat Palestina.  Mereka tak hirau lagi perbedaan mahzan Syiab dan Sunni.
Foto:

             ****

Kenyataan ini menjadi bukti bahwa gagasan bahwa kelompok gerilyawan yang dianggap tidak berguna, ternyata dapat menjebak Brigade Golani dan jelas merupakan ancaman mendalam bagi masa depan.

Namun, meski ada kritik terhadap pelaksanaan perang di Israel, dengan roket yang menghantam Israel utara dan Hizbullah masih bercokol, ada dukungan populer yang luas untuk melanjutkan pertempuran.

Daniel Hezi: From Frontlines to Family Law - Atlanta Jewish Times

Keterangan foto: Pasukan elit Israel, Brigade Golani.

Yoel Marcus, seorang kolumnis untuk media Haaretz dengan nyinyir bertanya apakah brigade ini adalah tentara yang sama yang dahulu mengalahkan semua pasukan Arab hanya dalam enam hari pada perang di tahun 1970-an?

Dalam tulisannya Yoel kemudian menulis: "Tidak terpikirkan untuk meninggalkan medan perang dengan perasaan yang menyedihkan bila dari semua perang yang pernah dilakukan Israel, hanya Hizbullah, yang mirip sekelompok teroris belaka, yang mampu membombardir garis depan Israel dengan ribuan rudal dan bebas dari hukuman.

"Padahal sebelum kesepakatan internasional apa pun, Israel harus menyuarakan kesepakatan terakhir, meluncurkan serangan udara dan darat besar-besaran yang akan mengakhiri perang yang memalukan ini, bukan dengan rengekan tetapi gemuruh menggelegar," tukasnya.

Amerika Serikat-lah yang mungkin menjadi yang terburuk dalam kebuntuan ini, terutama dalam hal pengaruhnya di dunia Arab dan Muslim.

Sudah secara luas dilihat di sebagian besar dunia itu sebagai anjing pelacak Israel, sekarang dipandang sebagai sanksi publik atas terus menggedor Lebanon, memblokir upaya untuk gencatan senjata dan bahkan mempercepat Israel agar menjatuhkan lebih banyak bom dipandu laser. 

"Saya pikir ini adalah pecundang," kata Augustus Richard Norton, pakar Syiah Lebanon yang mengajar di Universitas Boston.

"Waktu bekerja melawan kita, bukan dengan kita. Opsinya bau." Vali R. Nasr, seorang profesor di Naval Postgraduate School, seraya mengatakan bahwa "alasan ini menjadi kebuntuan serta membuktikan  bahwa ada banyak hal yang menandingi AS dan Israel."

Dia menambahkan: "Ini berpotensi mempertanyakan seluruh alasan apakah kekuatan militer yang luar biasa dapat membentuk wilayah tersebut. Batasan untuk kemenangan bagi AS dan Israel tumbuh setiap hari dan bagi Hizbullah itu menurun setiap hari."

             

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement