Sampai saat ini, Huda masih tidak percaya bisa lolos dalam seleksi imam tersebut. Sebab, dia sempat berpikir materi yang akan disampaikan saat proses seleksi akan sulit. Namun, dia meyakini Allah SWT telah berkehendak atas semua ini sehingga segala sesuatunya dipermudah.
Sesuai arahan Kemenag, tujuan menjadi imam di UEA untuk memperkenalkan Islam di Indonesia. Huda dan 26 calon imam masjid lainnya harus menjelaskan umat Muslim di Indonesia bisa hidup berdampingan dengan damai. Hal ini diharapkan Islam di Indonesia bisa dikenal oleh dunia luar sebagai Islam yang baik.
Huda dan rekan-rekannya direncanakan akan mulai diberangkatkan ke UEA pada Juni mendatang. Namun, untuk jadwal pastinya, dia masih harus menunggu keputusan dari UEA. Dalam hal ini termasuk masalah visa dan sebagainya.
Untuk awal keberangkatan, berdasarkan pengalaman imam sebelumnya, mereka tidak bersama keluarga. Namun saat ini, Huda dan rekan-rekannya sedang berusaha mengajukan agar bisa didampingi keluarga.
"Saya belum memiliki anak, belum di-paringi (dikasih). Nanti insya Allah bisa berangkat bersama istri, mudah-mudahan," ucapnya.