Selasa 11 May 2021 15:19 WIB

Wakaf Sekarang Untuk Masa Depan

Dengan berwakaf akan memperoleh return, hingga setelah kita meninggal dunia kelak

Webinar wakaf yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa bekerjasama dengan CIMB Niaga Syariah, Kementerian Keuangan dan IMZ ini diikuti oleh berbagai kalangan guna meningkatkan literasi wakaf lebih luas dan menjaring wakif-wakif retail yang baru.
Foto: istimewa
Webinar wakaf yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa bekerjasama dengan CIMB Niaga Syariah, Kementerian Keuangan dan IMZ ini diikuti oleh berbagai kalangan guna meningkatkan literasi wakaf lebih luas dan menjaring wakif-wakif retail yang baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--"Seminar CWLS ini menjadi bagian advance wakaf di dunia fiqh wakaf. Literasi wakaf masih sangat diperlukan, pemahaman tentang wakaf masih setengah-setengah. Dengan berwakaf kita akan memperoleh return, hingga setelah kita meninggal dunia kelak. Ini juga merupakan bentuk nasionalisme kita, dengan berwakaf kita sudah melakukan sesuatu untuk bangsa ini", tegas Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Nasyith Majidi membuka diskusi melalui daring pada 10 Mei 2021 atau 28 Ramadhan 1442 H.

Webinar wakaf yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa bekerjasama dengan CIMB Niaga Syariah, Kementerian Keuangan dan IMZ ini diikuti oleh berbagai kalangan guna meningkatkan literasi wakaf lebih luas dan menjaring wakif-wakif retail yang baru.

"Kami sudah memiliki investor hampir 500.000 yang kita coba kenalkan tentang sukuk sejak 2009 hingga 2021 saat ini. Secara tidak langsung, SWR ini membantu meningkatkan literasi, kita bisa mengajak 1041 wakif, yang terdiri dari 1037 individu dan 4 insitusi. 

Tahun ini kita sudah mendapatkan izin dari Kemenkeu, kita menawarkan kembali CWLS SWR002 dengan tambahan mitra distribusi dan agen penjual serta platform online dan offline", Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Hadiningdyah menjelaskan dalam sesi terkait Cash Waqf Linked Sukuk SWR002.

 

Di tahun 2021 Q1, Indonesia telah mencatat pencapaian sukuk sebesar Rp 1700T selama 13 tahun, outstanding yang belum jatuh tempo lebih dari Rp 1000T. Kuncinya pada invoasi dan selalu hadir menyampaikan untuk mensosialisasikan sukuk di dunia.

"Indonesia telah menjadi market leader dari penerbit sukuk di dunia. Capaian sebesar 20,65M US$, negara Saudi Arabia di no 2, dan Malaysia no 4. Namun sukuk di Indonesia, masih didrive oleh sukuk negara yang masih mendominasi", tambah Dwi menerangkan.

"Imbal hasil CWLS menjadi penguat berupa beastudi anak-anak sekolah di Smart Ekselensia Dompet Dhuafa. Kita lengkapi jihad fisabilillah mereka dan orang tua dengan memberikan fasilitas pendidikan yang layak. Ada puluhan ribu pasien dhuafa yang dilayani oleh jaringan RS Dompet Dhuafa, ada ribuan siswa dan juga alumni yang merasakan manfaat pernah bersekolah di Dompet Dhuafa. Mereka diwajibkan untuk mendoakan para wakif dan donatur di setiap apel pagi. Agar keberkahan hidup di dunia dan akhirat bisa dicapai. Semoga ini bisa menjadi doa yang diijabah", tutur General Manager Wakaf Dompet Dhuafa, Bobby P. Manulang. 

"Secara konsep bapak ibu adalah pewakif yang wakafnya ke Dompet Dhuafa. Ya tentunya harus membuka rekening CIMB Niaga Syariah dulu. Karena nanti wakaf uangnya atas nama masing-masing muwakif. Setelah pemesanan dilakukan, kami akan membantu pembelian ke Kementerian Keuangan RI. Setelah terbentuk, Kemenkeu berkewajiban memberikan imbal hasil masuk ke mitra distribusi, rekening wakif, lalu didistribusikan ke Dompet Dhuafa. Kemudian Dompet Dhuafa menyalurkan ke program-program yang telah ditentukan sebelumnya.

Di CIMB Niaga Syariah, uniknya dibanding mitra lainnya. Kami adalah satu-satunya mitra distribusi yang dapat melakukan pembelian sukuk wakaf dengan mobile banking, namanya Octo Mobile", dalam pemaparan Wealth Management & Preferred Business Head CIMB Niaga Syariah, Nugraha Utama Rasyid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement