Senin 03 May 2021 08:49 WIB

Gus Nadirsyah: Pandemi Justru Buka Peluang untuk Muslim 

Pandemi Covid-19 memberikan sejumlah hikmah bagi Muslim.

Gus Nadirsyah dalam Pengajian Muslim Indonesia di Canberra Australia, Ahad (2/5).
Foto:

Nadirsyah mengajak kita semua untuk berubah di tengah pandemi, menjadi pribadi yang lebih baik. “Kalau pandemi ini tidak membuat kita berubah, jadi kacau balau. Justru, pandemi mengajari kita bahwa tidak semua hal harus kita benturkan, malah bisa kita rangkul dan perkaya untuk melengkapi keislaman kita.” 

“Di tengah pandemi ini, yang membuat kita bertahan ini komunikasi, kita masih terus bisa survive. Kalau selama ini kita fokus hanya pada agama saja, kita umat Muslim Indonesia lupa mengantisipasi apa yang terjadi,” ungkap Nadirsyah.   

Menurut Nadirsyah, diaspora Muslim Indonesia di berbagai belahan dunia harus berpikir, bergerak, selaligus berkontribusi untuk peradaban. 

“Nah, kalau kita ingin menyalakan pelita, bagaimana kontribusi para cendekiawan Muslim, berpikirlah bagaimana menguasai akses. Ini yang harus kita pikirkan ke depan,” ujarnya menjelaskan dalam forum yang dimoderatori Sitta Rosdaniah ini.  

Guru besar di Faculty of Law Monash University Australia itu menyampaikan pentingnya umat Islam untuk menganalisis pandemi dan mengambil pelajaran penting. 

“Kesempatan besar sekarang ini, peradaban Barat juga kolaps akibat pandemi. Apa yang bisa kita berikan? Pendekatan tradisi pesantren, yakni al-muhafadzah ala al-qadimi as-shalih, kita bisa melihat ke belakang. Pada abad ke-14, ada pandemi bernama black death, wabah hitam. Pandemi itu sangat dahsyat dan mengubah wajah Eropa, juga mengubah eskalasi antara umat Muslim dan Nasrani,” kata penulis puluhan buku bidang hukum dan syariah itu  

“Maka, kita bisa pelajari ini, mengapa Eropa berantakan menghadapi pandemi. Juga, negara-negara seperti Jepang dan India juga berantakan. Nah, ciri masyarakat yang lentur seperti Indonesia itu modal besar untuk masa depan,” ungkap putra dari pakar hukum Islam Kiai Ibrahim Hosen ini.  

 

Pengajian Muslim Canberra yang diselenggarakan rutin ini dihadiri beberapa lulusan kampus-kampus Australia yang saat ini mengabdi di berbagai instansi. Di antaranya, Sitta Rosdaniah, Akmal Salim, Badrun Kurnia, Yon Machmudi, Sumardiyono Mardi, Farid Saenong, dan beberapa penggerak lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement