REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Harmonisasi yang sejuk berhembus dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya di Kaunatu, RT 09, RW 01 Dusun 1, Desa Kifu, Kecamatan Amfoang Timur. Jumat (16/4) siang, sejumlah pemuda Gereja Santa Maria Oepoli, Anggota TNI dari SATGAS RI RDTL YONARMED 6/3 KOSTRAD dan tim medis Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD) bersama-sama membantu layanan dari pos medis serta distribusi hygiene kit untuk masyarakat terdampak Badai Seroja.
Dengan jumlah penerima manfaat terdiri anak-anak sebanyak 10 jiwa dan dewasa sebanyak 48 jiwa. Akibat badai tersebut jaringan listrik belum normal hingga siang ini.
Kepala Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa (DD) NTT, Ummi K Muhammad, mengatakan selain mendistribusikan logistik di Oepoli mereka juga mendirikan pos medis untuk melayani masyarakat yang terdampak di Kecamatan Amfoang Timur, Kupang, NTT. Pelayanan kesehatan di Amfoang Timur akan dilakukan selama 2-3 hari dengan menyasar titik-titik yang terdampak serta pendistribusian 200 hygiene kit.
Meski medan yang ditempuh sangat menguras tenaga, salah satunya Wahyuni Amasae selaku Penanggung Jawab Medis, namun semangat itu tidak pernah luntur tentunya juga di tengah berpuasa. "Kami harus menempuh perjalanan darat dengan waktu tempuh hampir 17 jam untuk sampai ke Oepoli. Alhamdulillah, kita disambut masyarakat termasuk pemuda Gereja Santa Maria Oepoli dan anggota TNI dari Satgas RI RDTL Yonarmed 6/3 Kostrad,” ujarnya.
Gotong royong para pemuda Gereja Santa Maria, anggota TNI bersama para tim medis DMC DD untuk membangun tenda bagi pos medis sehingga dapat melayani sejumlah masyarakat di Kaunatu, RT 09 RW 01, Dusun 1, Desa Kifu, Kecamatan Amfoang Timur. Selain pelayanan dan pengobatan secara gratis, sebanyak 23 paket hygiene kit dan 23 paket logistik distribusikan langsung ke masyarakat bahkan distribusi hingga ke Oepoli.
“Melihat hasil di lapangan, kebutuhan mendesak untuk masyarakat saat ini berupa hygiene kit, peralatan rumah tangga, sembako, obat-obatan dan sarana air bersih. Selain itu sampai siang ini, listrik belum aktif kembali,” tambah Ummi K Muhammad, dalam siaran persnya, Ahad (18/4).